KEBAKARAN GUDANG BAN: Warga Minta Ganti Rugi ke Pemilik Gudang

Harian Kota Solo - KEBAKARAN GUDANG BAN: Warga Minta Ganti Rugi ke Pemilik Gudang

SOLO-Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Peribahasa tersebut pas ditujukan kepada Heri Santoso, pemilik pabrik daur ulang ban bekas yang beralamat di Jl Kol Sugiyono RT 003/RW 008 Kadipiro, Banjarsari, yang kobong, Minggu (5/8) malam.

Betapa tidak, Heri mengalami kerugian Rp 100 juta setelah gudang sekaligus pabrik daur ulang ban bekas seluas 1.000 meter persegi yang baru dirintisnya ludes dilahap si jago merah. Kini Heri dan keluarga sudah harus siap-siap menghadapi tuntutan ganti rugi para tetangganya yang ikut menjadi korban kebakaran.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, di lokasi kebakaran Senin (6/8/2012), api yang membakar pabrik milik Heri sempat menjalar ke sebagian rumah warga. Utamanya rumah-rumah warga di sisi utara pabrik. Sebab tidak ada jarak antara pagar pabrik dengan permukiman warga. Bangunan rumah warga berimpitan jadi satu dengan tembok pabrik setinggi dua meter.

Tuntutan ganti rugi di antaranya akan dilayangkan oleh keluarga Ari Widiastuti, 31, pemilik rumah berlantai II di utara pabrik. Kebakaran pabrik ban bekas juga menghanguskan atap dua ruangan di lantai II rumah. Sebagian atap teras dan ruangan yang berdekatan dengan pabrik ikut terbakar. Hingga Senin siang asap kecokelatan masih mengepul dari arah pabrik memenuhi bangunan rumah warga.

“Saya tinggal di sini bersama suami, ibu dan anak. Saat kejadian kami sangat panik, beruntung masih bisa menyelamatkan diri. Surat-surat berharga juga kami bawa keluar rumah. Kerugian kami sekitar Rp55 juta, akan kami mintakan ganti rugi kepada pemilik pabrik,” ungkap Ari diamini kerabatnya.

Ironisnya, Ari menuturkan, sehari sebelum musibah kebakaran warga RT 003/RW 008 Kadipiro dalam rapat warga bersepakat akan mendatangi pemilik pabrik. Tujuannya meminta kejelasan status pabrik sekaligus menyampaikan unek-unek. Selama ini warga merasa terusik kenyamanan dan ketenangannya oleh operasional pabrik.

“Saat pabrik beroperasi baunya sangat tidak enak dan bising. Apalagi pabrik belum ada izin operasi, kami tidak pernah tanda tangan,” tegas dia.

Terpisah, Ketua RT 003/RW 008 Kadipiro, Sukardi, mengakui ada beberapa rumah warga yang berdempetan dengan pagar pabrik sisi utara. Sedangkan untuk sisi timur dan selatan bangunan pabrik terpisah jalan kampung dari permukiman penduduk.


Berita Senin, 06/8/2012 - sumber: Solopos

Berita Lainnya:
  • PEMASANGAN CCTV Baru Ditarget Selesai H-7 Lebaran
  • RUSUNAWA KERKOP Diuji Coba Pascalebaran
  • RAILBUS: “Tiketnya Mau Tak Laminating”
  • Mensos Resmikan Rumah Bersalin Gratis Solopeduli
  • DHARMA WANITA UP3AD Bagikan Bingkisan Ramadan