MISTERI BUNGKER BALAIKOTA: 7 Parit Digali, Misteri Masih Tersembunyi

Harian Kota Solo - MISTERI BUNGKER BALAIKOTA: 7 Parit Digali, Misteri Masih Tersembunyi

SOLO–Penggalian bungker di bekas reruntuhan Gedung PKK kompleks Balaikota Solo, Sabtu (11/8), dilanjutkan. Hingga Sabtu, tim peneliti sudah menggali tujuh parit. Namun, penggalian belum menguak misteri bungker buatan Belanda itu. Tim peneliti terdiri atas tim dari Balai Arkeologi (Balar) Yogkarta, Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jateng, Dinas Tata Kota (DTK) Solo.

Hasil penggalian yang dilaksanakan mulai pukul pukul 08.00 WIB-pukul 16.00 WIB, memperjelas keberadaan bungker yang tersembunyi di lokasi itu. Pantauan Espos, penggalian Sabtu dimulai tim dengan meneruskan penggalian parit keempat yang sudah mulai digali sehari sebelumnya, Jumat (10/8).

Parit keempat dibuat dengan menarik garis dari sudut paling utara parit pertama, ke utara sepanjang 2,8 m dengan lebar 1 m. Selain itu tim juga menggali parit kelima yang merupakan terusan dari parit ketiga. Saat menggali parit keempat, tim kembali menemukan bidang datar serupa lantai terbuat dari campuran pasir dan kapur (lepo). Di bagian atasnya, terlihat semacam konstruksi pembatas melintang dengan lebar antara 40 cm hingga 50 cm yang terbuat dari bahan batu dan bata. Sementara penggalian di parit kelima sepanjang 3 m dan lebar 1 m itu, tidak membutuhkan waktu lama. Sebab baru digali dengan kedalaman sekitar 20 sentimeter (cm), kembali ditemukan konstruksi bangunan mirip bagian atas lengkung pintu.

“Tadi baru digali sekitar 20 sentimeter ternyata sudah terlihat ada semacam konstruksi bangunan yang bentuknya melengkung,” ungkap ketua tim peneliti, Muhammad Chawari, ketika ditemui Espos di sela-sela penggalian di lokasi, Sabtu.

Penggalian pun dilanjutkan dengan parit keenam yang merupakan terusan parit kelima, dengan panjang 2,9 m dan lebar 1 m. Sehingga total panjang penggalian yang dilakukan Sabtu itu, mencapai 10 m.

Setelah beristirahat selama sekitar satu jam, tim kembali meneruskan penggalian dengan membuat parit ketujuh, yang dibuat dengan menarik garis dari salah satu sudut parit keempat. Di parit ketujuh tersebut, tim kembali menemukan konstruksi pembatas melintang yang ditemukan di parit keempat dan terlihat pula di parit ketiga dan parit pertama.

Dikatakan Chawari, konstruksi pembatas melintang di parit ketujuh itu memperjelas konstruksi pembatas yang juga ditemukan di parit ketiga, keempat dan pertama.

“Jadi yang ada di parit ketujuh itu berhubungan dengan parit ketiga, parit keempat ditambah parit pertama. Kalau dihubungkan akan menjadi oktagon atau segi delapan,” kata Chawari.


Berita Minggu, 12/8/2012 - sumber: Solopos

Berita Lainnya:
  • DPRD: Pasar Singosaren Tak Cocok Jadi Pasar Tradisional
  • DPP Pasang Spanduk, Larang Pengamen Dan Pengemis Masuk Pasar
  • PENGGALIAN BUNGKER: Ditemukan Sejumlah Artifek di Luar Bungker
  • Petugas Penarik Gerobak Sampah Tagih Rapelan Honor
  • PILKADA JAKARTA, VIDEO SINDIR JOKOWI: Foke Tak Mau Komentar