Gerogoti Anggaran, DPRD Usulkan Gerobak Sampah Dihapus

Harian Kota Solo - Gerogoti Anggaran, DPRD Usulkan Gerobak Sampah Dihapus

SOLO– Komisi I DPRD Solo mengusulkan keberadaan 51 gerobak sampah motor di kantor kelurahan dihapus. Pasalnya keberadaan gerobak sampah bukannya membantu namun justru membebani anggaran untuk pembelian suku cadang maupun pertamax-nya.

Sebagai informasi, sebagian besar gerobak bermotor di kelurahan saat ini dalam kondisi rusak.

Ketua Komisi I DPRD Solo, Maryuwono mengatakan dalam rapat pembahasan rencana kegiatan anggaran (RKA), para lurah banyak yang mempermasalahkan keberadaan gerobak motor. “Mereka mengatakan gerobak motor pengadaan kurang lebih lima tahun lalu sekarang ini banyak yang rusak. Motor produksi China yang sangat tidak awet itu juga sulit diperbaiki lantaran suku cadangnya tak ada. Akibatnya banyak yang pakai suku cadang kanibal alias diambilkan dari suku cadang kendaraan lain yang sudah tidak digunakan lagi,” ujar Maryu, Senin (13/8/2012).

Selain sulit mencarikan suku cadang, Maryu menambahkan, para lurah juga merasa keberatan dengan bahan bakar. Aturan dari pemerintah pusat yang mengharuskan kendaraan dinas menggunakan pertamax menjadi kendala tersendiri.

“Pakai bensin biasa saja sulit apalagi kalau harus beli pertamax. Beli pertamax-nya kan mahal jadi jelas menghabiskan anggaran. Apalagi kalau ternyata pertamax hanya untuk gerobak motor buatan China, jelas pemborosan sekali kan,” ujarnya.

Supaya kelurahan tak makin terbebani, Maryu menambahkan, komisi I mengusulkan supaya gerobak motor dihapus saja. Percuma tetap dipertahankan dengan kondisi banyak rusak. Lebih baik, imbuh dia, untuk pengangkutan sampah secara optimal menggunakan gerobak sampah dorong. Dengan catatan, jumlah gerobak dorong diperbanyak dan secara kualitas diperbaiki.

Terkait gerobak dorong, Maryu menambahkan, para lurah dalam rapat koordinasi (Rakor) dengan komisi I belum lama ini juga menyampaikan banyak yang rusak. Akibatnya selain pengangkutan sampah menjadi tidak optimal terkadang sampah juga tercecer di jalanan. Kondisi yang demikian menurut Maryu jelas harus diperbaiki.

Sementara itu Ketua DPRD Solo, YF Sukasno mengatakan di beberapa kelurahan gerobak bermotor masih dipakai. Dalam pantauannya di beberapa kelurahan seperti Kadipiro, Mojosongo, Semanggi, Banyuanyar justru membutuhkan lebih dari satu gerobak motor. Pasalnya, kelurahan-kelurahan tersebut tidak hanya wilayahnya yang luas namun medannya juga terkadang naik-turun sehingga menyusahkan para penarik gerobak sampah.


Berita Senin, 13/8/2012 14:28 - sumber: Solopos

Berita Lainnya:
  • Tunggu Rekomendasi, Jokowi Larang Bangunan Baru di Atas Bungker
  • Pencairan Molor, DPK Terancam Tak Terserap Maksimal
  • MISTERI BUNGKER BALAIKOTA: 7 Parit Digali, Misteri Masih Tersembunyi
  • DPRD: Pasar Singosaren Tak Cocok Jadi Pasar Tradisional
  • DPP Pasang Spanduk, Larang Pengamen Dan Pengemis Masuk Pasar