Sarung Baru, Kebahagian Pengayuh Becak Sambut Lebaran

Harian Kota Solo - Sarung Baru, Kebahagian Pengayuh Becak Sambut Lebaran

Antrean panjang membentang dari Bundaran Gladak hingga pintu barat BCA Slamet Riyadi, Rabu (15/8/2012) pagi. Raut wajah penuh harap dan kecemasan melongok dari barisan, berusaha melihat ujung antrean paling depan, di mana sebuah mobil boks diparkir dan di dalamnya ratusan lembar sarung disimpan.

Ketika dirasa sudah tertib, acara pun dimulai, diawali dengan pembagian sarung oleh Walikota Solo, Joko Widodo, kepada para pengemudi becak yang berbaris di samping antrean bersama becak mereka. Setelah selesai dengan pengemudi becak, tibalah saatnya untuk kaum duafa yang berdiri dalam atrean.

Satu per satu mereka menerima sarung dari para pengurus dan anggota Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) Solo. Memang hanya selembar sarung tapi cukup membuat mereka gembira. Wajah mereka sumringah ketika keluar dari antrean dengan sarung di tangan.

“Ya senang. Lebaran nanti bisa salat Id dengan sarung baru. Kalau membeli sendiri mahal,” ujar Sarno, pengemudi becak Pasar Gede.

Sekretaris Kagama Solo, Untara, kepada wartawan di sela-sela acara mengungkapkan total ada 600 lembar sarung yang dibagikan kepada kaum duafa pagi itu. Pembagian dilakukan berdasarkan kupon atau girik yang dibagikan sebelumnya.

“Bagi-bagi sarung seperti ini sudah jadi kebiasaan rutin Kagama Solo sejak beberapa tahun lalu. Jumlah yang dibagikan dari tahun ke tahun meningkat. Tahun ini bahkan ditambah pembagian buku tulis gratis pada siswa SD,” ujar Untara.

Selain Jokowi yang merupakan penasihat Kagama Solo, hadir pula dalam acara itu, Ketua Kagama Solo, Budi Suharto.

Sementara itu, dalam waktu yang hampir bersamaan, antrean yang tak kalah panjang juga terjadi di halaman Pendapi Gede Kompleks Balaikota. Bukan untuk menerima pembagian sarung melainkan beras zakat fitrah. Pagi itu, Pemkot Solo membagi-bagikan lebih dari 1.000 paket beras zakat fitrah yang dihimpun dari kalangan PNS.

Seperti halnya acara pembagian sarung di Gladak, pembagian beras zakat fitrah itu juga diawali secara simbolis oleh Jokowi. “Zakat fitrah ditentukan nilainya Rp21.000/orang, dan berhasil terkumpul Rp110.565.000, yang setelah diwujudkan beras diperoleh 13.750 kilogram (kg),” ungkap Kabag Kesejahteraan Rakyat Setda Solo, Kadarwati.

Selain kepada kaum duafa, sebanyak 3.797,5 kg, beras tersebut juga dibagikan kepada kelompok masyarakat penyandang cacat sebanyak 540 kg, panti asuhan, yayasan, takmir masjid, dan organisasi kemasyarakatan sebanyak 2.542,5 kg, serta petugas sampah, kebersihan gedung instansi pemkot sebanyak 6.870 kg.

“Saya rela mengantre untuk mendapat beras ini. Sekarang harga beras mahal, sementara anggota keluarga saya cukup banyak. Beras ini akan membantu kami merayakan Lebaran dengan lebih layak,” ujar salah satu penerima zakat, Mukasim, 76, yang mengaku sehari-hari sebagai pengemudi becak di Pasar Gede.


Berita Rabu, 15/8/2012 14:37 - sumber: Solopos

Berita Lainnya:
  • PERMOHONAN SANTUNAN KEMATIAN Minim
  • H-4 Hingga H+1, Truk Nonsembako Dilarang Masuk Jalur Mudik
  • ZAKAT FITRAH: Pemkot Bagikan 13,7 Ton Beras Zakat Fitrah
  • Sekda: “Bagito” Raskin Sudah Jadi Budaya
  • Gerogoti Anggaran, DPRD Usulkan Gerobak Sampah Dihapus