SOLO-Pengamat Politik Universitas Sebelas Maret (UNS), Moh Jamin, memperkirakan bakal ada implikasi politik dari naiknya FX Hadi Rudyatmo (Rudy) menjadi Walikota Solo jika Joko Widodo (Jokowi) memenangi putaran II Pilkada DKI Jakarta.
Untuk itu dia menyarankan Rudy mengambil langkah-langkah perimbangan untuk mengantisipasi terjadinya implikasi tersebut. Salah satunya bisa dengan menggandeng figur yang benar-benar bisa diterima sebagian besar kalangan masyarakat Solo sebagai wakil walikota (Wawali).
âKarena secara aturan Rudy yang akan naik memimpin Solo. Dan untuk pendampingnya akan diusulkan oleh partai pengusung pasangan Jokowi-Rudy. Secara politis hal ini akan ada implikasi politisnya,â katanya saat ditemui Solopos.com, Jumat (13/7/2012).
Jamin menjelaskan sosok/figur pemimpin berperan besar terhadap jalannya pemerintahan. Pengalaman memimpin bersama Jokowi diharapkan menjadi referensi bagi Rudy saat memimpin Solo nanti. âIni akan menjadi tantangan bagi Rudy dalam melanjutkan kepemimpinan. Pengalamannya bersama Jokowi pasti menjadi modal penting bagi Rudy. Dia tahu apa dan bagaimana harus bertindak,â imbuhnya.
Kendati, dia memprediksikan, bakal terjadi kejutan-kejutan kecil pada masa-masa awal kepemimpinan Rudy nanti.
Di sisi lain, Jamin berharap kepemimpinan Jokowi di Jakarta harus memberi implikasi positif bagi Kota Bengawan. Menurutnya tidak sulit untuk mensinerjikan pembangunan DKI Jakarta dengan Solo. Kongkretnya bisa berupa kerja sama antar daerah di bidang perdagangan. Bisa juga pemberian peluang bagi sumber daya manusia (SDM) asal Solo untuk berkiprah di Ibu Kota.
âKeuntungan bagi Solo bisa dengan mengarahkan para investor Ibu Kota ke Solo,â katanya.
Berita Sabtu, 14/7/2012 - sumber: Solopos
Berita Lainnya: