SOLO- Petugas pembagian beras untuk keluarga miskin (raskin) mewaspadai adanya uang palsu (upal) untuk pembayaran raskin. Pasalnya sepertu tahun lalu, ketika pembagian raskin menjelang Lebaran, ditemukan upal untuk pembayaran raskin.
Pembantu satuan petugas (satgas) raskin Kelurahan Sumber, Joko Sukamdono, menjelaskan setiap tahun dirinya menemukan upal ditumpukan uang pembayaran raskin. Pihaknya pun tidak dapat berbuat banyak karena belum memiliki peralatan untuk mengecek keaslian uang.
Pada pembagian raskin tahun lalu, Joko mendapati dua lembar uang Rp100.000 palsu. âKalau menjelang Lebaran, kami pasti menemukan upal. Kami tidak dapat mengetahuinya karena ditumpuk dengan uang asli dan orang yang datang itu banyak. Setelah dicek, ternyata ada dua lembar upal,â ujarnya, Senin (30/7/2012), di Kelurahan Sumber, Banjarsari.
Alhasil, Joko pun harus mengganti pembayaran upal tersebut dengan uang asli. âKan sudah tanggung jawab diberikan kepada saya, kalau ada masalah, saya yang harus bertanggung jawab. Setiap tahun saya selalu mengganti upal untuk pembayaran raskin dengan uang saya sendiri,â ungkapnya.
Lantaran hal tersebut, pihaknya telah mengusulkan kepada pengurus kelurahan setempat untuk menyediakan alat pengecek keaslian uang. âSudah kami usulkan dan sekarang baru dibelikan. Harapannya dengan alat pengecek keaslian uang bisa meminimalisasi beredarnya uang palsu untuk membayar raskin,â terangnya.
Di sisi lain, Joko menjelaskan pihaknya belum memperoleh informasi terkait kepastian jadwal pembagian raskin menjelang Lebaran mendatang. âBaru dengar-dengar saja dibagikan pekan awal Agustus. Tetapi saya belum bisa memastikan kapan waktunya karena belum ada informasi,â katanya.
Berita Senin, 30/7/2012 - sumber: Solopos
Berita Lainnya: