KATEGORI RISTI: Berisiko, 1.022 Ibu Hamil Berada dalam Pengawasan

Harian Kota Solo - KATEGORI RISTI: Berisiko, 1.022 Ibu Hamil Berada dalam Pengawasan

SOLO-Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo mencatat ada 1.022 ibu hamil atau sekitar 21% dari total 4.787 ibu hamil di Kota Solo, yang harus diawasi ketat sepanjang Januari-Mei 2012 ini karena kehamilan mereka berisiko. Sebanyak 258 di antaranya bahkan terkategori berisiko tinggi (risti).

Sedangkan 764 orang sisanya, hamil dengan faktor risiko, di antaranya umurnya terlalu muda atau terlalu tua, terlalu sering hamil, pernah hamil kembar, pernah mengalami perdarahan, dan lahir melintang. Pengawasan ketat itu diberlakukan untuk menekan angka kematian bayi (AKB) atau angka kematian ibu (AKB).

Pengawasan itu, menurut Kabid Bina Kesehatan Masyarakat (Binkesmas) DKK Solo, Dwi Matyastuti, di antaranya dengan menugaskan bidan untuk terus memantau dan meminta ibu hamil yang berisiko itu untuk secara rutin memeriksakan kandungan ke puskesmas yang dilengkapi dengan pelayanan obstetri dan neonatal dasar (poned) atau rumah sakit yang dilengkapi pelayanan obstetri dan neonatal komprehensif (ponek) seperti RSUD dr Moewardi.

“Di Solo saat ini sudah ada empat puskesmas yang dilengkapi poned, yakni Puskesmas Pajang, Sibela, Nusukan, dan Gajahan. Mereka sudah memiliki peralatan yang lengkap. Selain itu, ibu hamil juga sebaiknya punya buku kesehatan ibu dan anak yang bisa diperoleh di puskesmas atau posyandu,” jelas Dwi kepada wartawan di kantornya, Rabu (13/6/2012).

Lebih jauh, Dwi menambahkan, data tahun 2011 lalu, AKB di Solo sebesar 4,7 per 1.000 kelahiran hidup, dengan jumlah bayi yang meninggal sebanyak 48 bayi. Kebanyakan meninggal pada masa neonatal usia kurang dari 28 hari. Penyebabnya kebanyakan berat badan lahir rendah (BBLR) atau nutrisi bayi tidak maksimal, baik karena kekurangan nutrisi ibunya saat hamil atau pada proses penyerapan nutrisi dari si bayi.

Sedangkan AKI pada 2011 lalu tercatat 39,8 per 100.000 kelahiran hidup, dengan jumlah ibu hamil yang meninggal sebanyak empat orang. Jumlah ibu hamil di Solo pada 2011 lalu sebanyak 11.013 orang, dimana 1.818 orang di antaranya hamil dengan risti.

Dibandingkan dengan standar target pencapaian millenium development goal’s (MDG’s) angka itu memang jauh lebih rendah. Standar MDG’s untuk AKB adalah 23 per 1000 kelahiran hidup sedangkan AKI standarnya 102 per 100.000 kelahiran hidup. Namun, Dwi mengatakan, Solo harus terus menekan angka itu karena Solo menjadi tonggak penopang pencapaian MDG’s Provinsi Jateng.

Dwi menambahkan saat ini sebenarnya sudah cukup banyak program yang memberikan kemudahan bagi ibu hamil untuk menjaga kesehatan mereka. Mulai dari jamkesmas, PKMS, hingga jaminan persalinan (jampersal) yang biayanya ditanggung pemerintah.

“Makanya kami terus mendorong ibu hamil agar rajin memeriksakan kehamilannya, baik di puskesmas maupun bidan yang sudah MoU dengan pemerintah untuk mendapat jampersal. Sehingga jika ada risiko dalam kehamilan bisa langsung diketahui sejak dini,” katanya.


Berita Kamis, 14/6/2012 - sumber: Solopos

Berita Lainnya:
  • KONFLIK KERATON SOLO: Tedjowulan Sampaikan Surat Permohonan Maaf Lewat Pemkot dan Muspida
  • PEMBEBASAN LAHAN TOL: Lebih Cepat Lebih Baik