SOLO TECHNO PARK: Program Pelatihan Teknisi Pesawat Terbang di STP Digelontor Rp 2,7 M

Harian Kota Solo - SOLO TECHNO PARK: Program Pelatihan Teknisi Pesawat Terbang di STP Digelontor Rp 2,7 M

SOLO–Program pelatihan teknisi pesawat terbang di Solo Techno Park (STP) bakal mendapatkan kucuran dana senilai Rp2,7 miliar dari APBD Perubahan (APBD-P) kota tahun 2012.

Wakil Ketua DPRD Kota Solo, Supriyanto, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPRD, mengemukakan alokasi dana untuk mendukung program pelatihan teknisi pesawat terbang yang diadakan atas kerja sama Pemerintah Kota (Pemkot) dengan PT Garuda Maintenance Facility (GMF) tersebut disepakati oleh Banggar dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dalam rapat sinkronisasi tentang kebijakan umum perubahan anggaran dan prioritas plafon anggaran sementara (KUPA-PPAS) APBD-P 2012.

Diungkapkan Supriyanto, pembahasan tentang dana tersebut sempat berjalan alot. Dalam rapat, Banggar menilai peranan STP dalam mengentaskan pengangguran di Solo belum optimal. “Karena kami melihat sejauh ini keberadaan STP belum optimal, khususnya untuk mengurangi tingkat pengangguran di Solo,” ungkapnya kepada wartawan, Selasa (31/7/2012).

Meskipun demikian, akhirnya Banggar dan TAPD sepakat mengalokasikan dana senilai Rp2,7 miliar, yang terbagi senilai Rp2 miliar untuk mendukung program pelatihan teknisi pesawat terbang dan Rp700 juta untuk menyempurnakan gedung yang digunakan sebagai tempat pelatihan tersebut.

“Kami memberikan catatan bahwa siswa yang mengikuti pelatihan tersebut harus mendapatkan jaminan kerja, terlebih dengan ketatnya ujian seleksi untuk bisa mengikuti pelatihan tersebut,” tegasnya.

Lulusan SMA

Mengingat dana yang dikucurkan untuk program itu bersumber dari APBD Kota Solo, pihaknya menegaskan dana itu harus dimanfaatkan untuk siswa yang berasal dari Kota Solo. Sementara dihubungi melalui ponselnya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Solo, Anung Indro Susanto, membenarkan adanya alokasi dana senilai Rp2 miliar untuk mendukung program pelatihan teknisi pesawat terbang di STP.

Hal itu menindaklanjuti penandatanganan nota kesepahaman antara Pemkot dengan PT GMF terkait pelatihan tersebut. “Dana Rp2 miliar tersebut akan dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan pelatihan, mencakup peralatan praktek teknisi pesawat terbang. Jadi nanti masing-masing siswa akan mendapatkan satu paket atau perangkat peralatan untuk pelatihan teknisi tersebut,” terang Anung.

Anung menjelaskan saat ini program pelatihan teknisi pesawat terbang itu mulai dibuka dan ditawarkan kepada lulusan SMA jurusan IPA dan SMK jurusan mesin. Kuota yang tersedia saat ini sebanyak 24 siswa.


Berita Selasa, 31/7/2012 - sumber: Solopos

Berita Lainnya:
  • REHAB MASJID AL WUSTHO Dapat Rp250 Juta
  • Komisi I DPRD Sidak Pembangunan Kantor Kelurahan
  • UPAL: Kelurahan Waspadai Pembayaran Raskin dengan Upal
  • MTI Desak Pemerintah Subsidi Prameks
  • YAYASAN AL IKHWAN Impikan Kampung Tunanetra
  • REHAB MASJID AL WUSTHO Dapat Rp250 Juta

    Harian Kota Solo - REHAB MASJID AL WUSTHO Dapat Rp250 Juta

    SOLO–Rehab atau perbaikan Masjid Al Wustho Mangkunegaran, Solo, bakal mendapatkan bantuan dana senilai Rp250 juta dari Pemerintah Kota (Pemkot).

    Hal itu menyusul kesepakatan antara Badan Anggaran (Banggar) dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) yang tertuang dalam kebijakan umum perubahan anggaran dan prioritas plafon anggaran sementara (KUPA-PPAS) APBD Perubahan (APBD-P) 2012.

    Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Solo, Muhammad Rodhi, mengemukakan pengalokasian dana untuk rehab masjid itu diusulkan dalam rapat sinkronisasi Banggar dan TAPD, meskipun proposal dari takmir belum sampai ke tangan Pemkot.

    “Saat rapat Banggar dana itu diusulkan meskipun proposalnya belum ada. Hal itu juga melihat bahwa masjid tersebut saat ini juga tengah dalam proses pembangunan. Sehingga saat rapat kemarin disepakati alokasi dana untuk mendukung rehab masjid tersebut,” ujar Rodhi ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya, Selasa (31/7/2012).

    Diakui Rodhi, dana senilai Rp250 juta itu dimungkinkan masih kurang untuk membantu proses rehab masjid yang termasuk sebagai benda cagar budaya tersebut. Sehingga tidak tertutup kemungkinan tambahan dana bantuan akan kembali diajukan pada APBD tahun 2013 mendatang. “Bisa saja nanti diajukan tambahan dana di APBD murni 2013. Ya setidaknya bertahap nantinya,” imbuh dia.

    Mengingat pentingnya bantuan tersebut, Rodhi berharap pascapersetujuan bersama KUPA-PPAS APBD-P 2012, pembahasan rencana kerja anggaran (RKA) di tingkat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) nantinya dapat terselesaikan bulan Agustus ini. Ditemui sebelumnya, anggota Komisi IV DPRD Kota Solo, Heri Jumadi mengakui perlunya rehab terhadap Masjid Al Wustho mengingat kondisi masjid yang mengalami kerusakan di beberapa bagian, khususnya atap masjid.


    Berita Selasa, 31/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • Komisi I DPRD Sidak Pembangunan Kantor Kelurahan
  • UPAL: Kelurahan Waspadai Pembayaran Raskin dengan Upal
  • MTI Desak Pemerintah Subsidi Prameks
  • YAYASAN AL IKHWAN Impikan Kampung Tunanetra
  • 7 TAHUN DUET JOKOWI-RUDY PIMPIN SOLO: Pilkada DKI Bawa Imbas ke Solo
  • Komisi I DPRD Sidak Pembangunan Kantor Kelurahan

    Harian Kota Solo - Komisi I DPRD Sidak Pembangunan Kantor Kelurahan

    SOLO–Jajaran Komisi I DPRD Kota Solo melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah lokasi proyek pembangunan kantor kelurahan di Kota Solo, Senin (30/7/2012). Sedikitnya ada tiga kantor kelurahan yang tengah dibangun ditinjau pelaksanaannya, yaitu Kelurahan Banyuanyar, Banjarsari, Kelurahan Mojosongo, Jebres dan Kelurahan Kestalan, Banjarsari.

    Anggota Komisi I DPRD Kota Solo, Tjatur Wardaningtyas, menyebutkan total kantor kelurahan yang direhab dengan dana APBD Kota Solo tahun 2012 ini ada enam kantor, yaitu Kelurahan Banyuanyar, Banjarsari, Kelurahan Mojosongo, Jebres,  Kelurahan Kestalan, Banjatsari, Kelurahan Kemlayan, Serengan, Kelurahan Semanggi, Pasar Kliwon dan Kelurahan Laweyan, Laweyan. Total anggaran yang dikucurkan untuk rehab enam kantor kelurahan tersebut sekitar Rp9 miliar.

    “Pagu anggaran untuk masing-masing kantor kelurahan berbeda-beda sesuai besar-kecilnya dan luas kantor yang bersangkutan. Rata-rata senilai Rp1,5 miliar,” ujar Tjatur ketika ditemui Solopos.com di sela-sela sidak, Senin.


    Berita Senin, 30/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • UPAL: Kelurahan Waspadai Pembayaran Raskin dengan Upal
  • MTI Desak Pemerintah Subsidi Prameks
  • YAYASAN AL IKHWAN Impikan Kampung Tunanetra
  • 7 TAHUN DUET JOKOWI-RUDY PIMPIN SOLO: Pilkada DKI Bawa Imbas ke Solo
  • Saweran Pedagang Pasar Gede untuk Sang Walikota
  • UPAL: Kelurahan Waspadai Pembayaran Raskin dengan Upal

    Harian Kota Solo - UPAL: Kelurahan Waspadai Pembayaran Raskin dengan Upal

    SOLO- Petugas pembagian beras untuk keluarga miskin (raskin) mewaspadai adanya uang palsu (upal) untuk pembayaran raskin. Pasalnya sepertu tahun lalu, ketika pembagian raskin menjelang Lebaran, ditemukan upal untuk pembayaran raskin.

    Pembantu satuan petugas (satgas) raskin Kelurahan Sumber, Joko Sukamdono, menjelaskan setiap tahun dirinya menemukan upal ditumpukan uang pembayaran raskin. Pihaknya pun tidak dapat berbuat banyak karena belum memiliki peralatan untuk mengecek keaslian uang.

    Pada pembagian raskin tahun lalu, Joko mendapati dua lembar uang Rp100.000 palsu. “Kalau menjelang Lebaran, kami pasti menemukan upal. Kami tidak dapat mengetahuinya karena ditumpuk dengan uang asli dan orang yang datang itu banyak. Setelah dicek, ternyata ada dua lembar upal,” ujarnya, Senin (30/7/2012), di Kelurahan Sumber, Banjarsari.

    Alhasil, Joko pun harus mengganti pembayaran upal tersebut dengan uang asli. “Kan sudah tanggung jawab diberikan kepada saya, kalau ada masalah, saya yang harus bertanggung jawab. Setiap tahun saya selalu mengganti upal untuk pembayaran raskin dengan uang saya sendiri,” ungkapnya.

    Lantaran hal tersebut, pihaknya telah mengusulkan kepada pengurus kelurahan setempat untuk menyediakan alat pengecek keaslian uang. “Sudah kami usulkan dan sekarang baru dibelikan. Harapannya dengan alat pengecek keaslian uang bisa meminimalisasi beredarnya uang palsu untuk membayar raskin,” terangnya.

    Di sisi lain, Joko menjelaskan pihaknya belum memperoleh informasi terkait kepastian jadwal pembagian raskin menjelang Lebaran mendatang. “Baru dengar-dengar saja dibagikan pekan awal Agustus. Tetapi saya belum bisa memastikan kapan waktunya karena belum ada informasi,” katanya.


    Berita Senin, 30/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • MTI Desak Pemerintah Subsidi Prameks
  • YAYASAN AL IKHWAN Impikan Kampung Tunanetra
  • 7 TAHUN DUET JOKOWI-RUDY PIMPIN SOLO: Pilkada DKI Bawa Imbas ke Solo
  • Saweran Pedagang Pasar Gede untuk Sang Walikota
  • Semangat Bertakwa di Tarling SOLOPOS…
  • MTI Desak Pemerintah Subsidi Prameks

    Harian Kota Solo - MTI Desak Pemerintah Subsidi Prameks

    SOLO–Masyarakat Transportasi Indonesia mendesak pemerintah agar memberi subsidi transportasi kereta api (KA) Prambanan Ekspres (Prameks).

    Sebab, jika pemerintah tak menyubsidi kereta komuter tersebut, nasib kereta yang sudah melekat di hati warga Solo-Jogja tersebut bakal segera kukut.  “Pramek jelas akan memilih mengangkut barang ketimbang penumpang. Sebab, itu jauh lebih menguntungkan,” kata Pengurus Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno melalui rilis yang diterima Solopos.com, Minggu (29/7/2012).

    Pengajar Jurusan Teknik Sipil Universitas Katholik (Unika) Soegijapranata Semarang ini menjelaskan, PT KA adalah badan usaha milik negara (BUMN) yang berbentuk perseroan. Konsekuensinya, BUMN tersebut dituntut mampu memberi keuntungan kepada negara. Sehingga, jika KA Prameks dituntut tetap mampu memberikan pelayanan murah dan nyaman, sudah semestinya pemerintah memberikan subsidi.

    “Ini hanya persoalan cara pandang saja. Negara itu ingin kereta sebagai pelayan perjalanan masyarakat bertarif murah atau sebagai sumber pendapatan yang menguntungkan negara. Itu saja,” kata Djoko.

    Mengacu kereta di Jepang, jelasnya, operator kereta barang dan kereta penumpang adalah terpisah. Hal ini membuat masing-masing operator kereta dapat berkonsentrasi penuh di bidangnya masing-masing.Sementara di Indonesia, PT KA merangkap mengoperasikan kereta penumpang dan kereta barang. “Jelas dalam hal bisnis, kereta barang lebih menguntungkan ketimbang kereta penumpang,” terangnya.

    Atas dasar inilah, kata Djoko, wajar jika kemudian PT KA memesan sejumlah lokomotif kereta datar dan kereta barang. Sebab, lokomotif tersebut jelas akan mampu mencari kentungan dari usaha kereta barang. “Padahal, masyarakat sering menilai, jika penumpang kereta banyak, untungnya juga banyak. Ini anggapan yang keliru,” terangnya.

    Alasannya, PT KA masih harus menanggung beban perawatan prasarana kereta api, seperti jalan rel (track), sinyal, listrik, perlintasan sebidang, telekomunikasi serta stasiun secara mandiri. Ini berbeda dengan beban transportasi lainnya, seperti tranportasi umum, pesawat, maupun perahu di mana semua prasarana tinggal memakai dan sudah ada yang memelihara.

    “Setiap tahun saja, PT KA harus mengeluarkan dana sekitar Rp1,2 triliun untuk memelihara 4.000-an kilometer jalan rel. Bandingkan dengan jalan pantura sepanjang sekitar 1.000 kilometer memerlukan biaya perawatan setiap tahun rata-rata Rp 1,2 triliun,”
    tegasnya.


    Berita Minggu, 29/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • Semangat Bertakwa di Tarling SOLOPOS…
  • RAMADHAN: Di Pinggir Rel Kereta Api Ngabuburit Tak Kalah Asyik
  • Masih Kurang 92.000, Distribusi E-KTP Molor
  • Walah, Warga Satu RT di Mojosongo Harus Urus Ulang E-KTP
  • FORUM ANAK Diharapkan Jadi Embrio KTI
  • YAYASAN AL IKHWAN Impikan Kampung Tunanetra

    Harian Kota Solo - YAYASAN AL IKHWAN Impikan Kampung Tunanetra

    SOLO--Yayasan Al Ikhwan, Solo berencana membangun perkampungan tunanetra. Namun, lantaran kekurangan dana, rencana tersebut sampai saat ini terhenti.
    Salah satu pengurus Yayasan Al Ikhwan, Taufiq Winduasmoro, menjelaskan perkampungan tunanetra rencananya dibangun di tanah wakaf di Pojok, Mojogedang, Karanganyar.

    “Luas tanahnya sekitar dua hektar kami mendapat wakaf tersebut pada 2008. Saat ini, akses jalan menuju lokasi memang sulit,” katanya, Sabtu (28/7), di Sekretariat Yayasan Al Ikhwan, Mangkuyudan, Laweyan.
    Yayasan  yang membuka Tempat Pendidika Alquran (TPA) bagi tunanetra tersebut merencanakan membangun tanah itu menyerupai kompleks perumahan yang khusus menampung tunanetra. Kampung tersebut bakal ditempati tunanetra secara gratis.

    “Tidak hanya berasal dari Solo, kami perbolehkan dari berbagai daerah asalkan dia tunanetra. Kami juga akan menambagkan area outbond di tempat tersebut untuk bermain anak-anak selain itu juga bisa melihat aktivitas para tunanetra,” paparnya.

    Taufiq menuturkan keinginan membangun perkampungan tersebut dimaksudkan agar para tunanetra mampu hidup mandiri seperti orang normal pada umumnya. Dikatakannya, sebelum para tunanetera menetap di kampung tersebut, pihaknya juga merencanakan memberikan pembekalan berupa pelatihan sesuai dengan minat mereka.


    Berita Sabtu, 28/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • Semangat Bertakwa di Tarling SOLOPOS…
  • RAMADHAN: Di Pinggir Rel Kereta Api Ngabuburit Tak Kalah Asyik
  • Masih Kurang 92.000, Distribusi E-KTP Molor
  • Walah, Warga Satu RT di Mojosongo Harus Urus Ulang E-KTP
  • FORUM ANAK Diharapkan Jadi Embrio KTI
  • 7 TAHUN DUET JOKOWI-RUDY PIMPIN SOLO: Pilkada DKI Bawa Imbas ke Solo

    Harian Kota Solo - 7 TAHUN DUET JOKOWI-RUDY PIMPIN SOLO: Pilkada DKI Bawa Imbas ke Solo
    Kalangan DPRD tak memungkiri tujuh tahun pemerintahan Jokowi-Rudy telah menelurkan sejumlah prestasi. Namun, tidak sedikit program dan gebrakan pasangan itu masih meninggalkan sejumlah masalah. Terlebih selama beberapa bulan terakhir Jokowi disibukkan dengan Pilkada DKI Jakarta.

    Kalangan legislatif menilai pencalonan tersebut cukup berdampak terhadap kinerja Jokowi sebagai Walikota Solo. Wakil Ketua DPRD Kota Solo, Supriyanto, menilai selama setahun terakhir, pelaksanaan program di Solo yang diusung Jokowi belum terlepas dari pencitraan. Bahkan setelah pencalonan Jokowi sebagai calon gubernur DKI Jakarta, mau tidak mau berimbas terhadap tugas-tugasnya dan juga pelaksanaan sejumlah program pemerintahan di Kota Solo.

    ”Ya kalau saya lihat ada beberapa program yang sedikit keteteran. Banyak tugas yang seharusnya beliau selesaikan, namun sempat tertunda karena persiapan pencalonannya sebagai gubernur DKI Jakarta,” katanya kepada Solopos.com. Disebutkan satu contoh adalah saat Badan Musyawarah (Bamus) DPRD Kota Solo terpaksa menjadwal ulang sejumlah agenda yang seharusnya terselesaikan akhir April lalu. Hal itu untuk disesuaikan dengan agenda Jokowi yang cukup padat hingga akhir bulan tersebut. Satu contoh lain yaitu mundurnya penandatanganan surat keputusan (SK) walikota peserta program PKMS gold.

    ”Yang seharusnya SK itu sudah ditandatangani, harus menunggu Walikota dulu,” katanya. Supriyanto menambahkan dengan masa jabatan sekitar 2,5 tahun yang tersisa, seharusnya Jokowi juga memikirkan penyelesaian atas sejumlah PR dari program-programnya yang belum tuntas.

    Menurut Wakil Ketua DPRD Kota Solo, Muhammad Rodhi, menilai ajang pilkada biasanya memang berimbas terhadap kinerja seorang kepala daerah terhadap kondisi daerah yang dipimpinnya. Tersendat atau tidaknya roda pemerintahan selama kepala daerah yang bersangkutan itu mengikuti ajang pilkada tersebut, menurut Rodhi, tergantung pada jajaran birokrasi yang dipimpinnya.

    ”Artinya, jajaran pejabat di bawah kepala daerah itu bisa atau tidak menerjemahkan dan merealisasikan konsep atau ide yang diluncurkan oleh kepala daerahnya, agar program-program yang ada dapat tetap terlaksana,” tandas Rodhi.


    Berita Jumat, 27/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • RAMADHAN: Di Pinggir Rel Kereta Api Ngabuburit Tak Kalah Asyik
  • Masih Kurang 92.000, Distribusi E-KTP Molor
  • Walah, Warga Satu RT di Mojosongo Harus Urus Ulang E-KTP
  • FORUM ANAK Diharapkan Jadi Embrio KTI
  • SOLO BATIK CARNIVAL Berkesempatan Tampil di Pasadena Tournament of Roses
  • Saweran Pedagang Pasar Gede untuk Sang Walikota

    Harian Kota Solo - Saweran Pedagang Pasar Gede untuk Sang Walikota

    Pagi itu, sekitar Pukul 09.00 WIB Pasar Gede cukup ramai didatangi pembeli. Tak sampai berjejalan memang, tapi pembeli berlalu lalang hampir di setiap lorong pasar. Area parkir yang berada di sekeliling pasar juga sudah terlihat penuh dengan kendaraan pengunjung.

    Di tengah aktivitas jual beli itu, sekelompok pedagang menggelar aksi penggalangan dana untuk mendukung sang walikota, Joko Widodo (Jokowi) maju sebagai Gubernur Jakarta. Aksi dilakukan dengan berjalan kaki mengelilingi setiap sudut pasar  sembari membawa salah satu alat gamelan yang terus dipukul. Diikuti pedagang lainnya yang membawa tenggok untuk wadah uang saweran, mereka berjalan dengan penuh semangat sembari meneriakan sesuatu.

    “Ayo bapak-bapak, ibu-ibu,  nyawer-nyawer, untuk Pak Jokowi,” ucap Suharni, 55, Jumat (27/7/2012), yang saat itu turut dalam aksi penggalangan dana.

    Pedagang buah Pasar Gede itu terus berjalan sembari meminta uang saweran ke sejumlah pengunjung dan pedagang pasar. Belum sampai  satu jam, puluhan uang pun pecahan terkumpul. Uang saweran yang diberikan kepada mereka beragam, mulai dari Rp1.000-Rp10.000 per orang.

    Melihat aksi dukungan itu, sejumlah pedagang di Pasar Gede tanpa ragu memberikan uang kepada peserta aksi.  Sutani, 62, misalnya, penjual makanan di Pasar Gede ini memberikan uang saweran sebesar Rp5.000. Ia sangat berharap semua bentuk dukungan yang diberikan oleh pedagang bisa mengantarkan Jokowi menuju DKI-1.

    “Saya senang saja kalau melihat Pak Jokowi sukses. Dia sangat baik dengan masyarakat di Solo ya semoga di Jakarta nanti selalu baik-baik saja,” harapnya.

    Uang yang terkumpul dalam aksi saweran ini bakal digunakan sebagai biaya operasional pedagang Pasar Gede dalam aksi dukungan untuk Jokowi menjadi DKI-1. Salah satu agenda terdekat ialah konvoi tukang becak mengelilingi Kota Solo. Kegiatan yang rencananya diadakan pekan depan itu bakal diikuti sedikitnya 50 tukang becak dan pedagang Pasar Gede. Konvoi akan dilanjutkan dengan buka puasa bersama di Pasar Gede.

    “Saweran ini salah satunya untuk biaya konvoi itu. Kalau uangnya sisa mungkin bisa digunakan untuk biaya lainnya. Ya yang bisa kami lakukan untuk Pak Jokowi hanya ini, dukungan,” ungkap Tuminem, salah satu pedagang yang juga ikut dalam aksi penggalangan dana itu.


    Berita Jumat, 27/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • RAMADHAN: Di Pinggir Rel Kereta Api Ngabuburit Tak Kalah Asyik
  • Masih Kurang 92.000, Distribusi E-KTP Molor
  • Walah, Warga Satu RT di Mojosongo Harus Urus Ulang E-KTP
  • FORUM ANAK Diharapkan Jadi Embrio KTI
  • SOLO BATIK CARNIVAL Berkesempatan Tampil di Pasadena Tournament of Roses
  • Semangat Bertakwa di Tarling SOLOPOS…

    Harian Kota Solo - Semangat Bertakwa di Tarling SOLOPOS…

    Tak seperti  biasa, Kamis (26/7/2012) malam, halaman Griya Solopos dipadati peserta Tarawih Keliling (Tarling) dan Pengajian Ramadan 1433 Hijriah. Berbondong-bondong jemaah salat Isya dan Tarawih itu mulai mendatangi halaman Griya Solopos sejak pukul 18.30 WIB. Hingga salat Isya dimulai masih saja ada jamaah yang datang.

    Kegiatan yang juga digelar untuk memperingati HUT ke-15 SOLOPOS ini cukup banyak diikuti warga. Jemaah pria meluber hingga ke luar halaman Griya Solopos. Berdasarkan pantauan Solopos.com, tarling dan pengajian juga dihadiri beberapa pejabat Kota Solo seperti Kapolresta Solo, Kombes Pol Asjima’in; Wakil Ketua DPRD Solo, M Rodhi dan sejumlah anggota DPRD Solo. Bahkan tidak sedikit peserta tarling berasal dari luar Solo.

    ”Saya sengaja meniatkan datang ke pengajian ini bersama suami saya. Ini sudah ketiga kalinya saya datang ke sini [Tarling SOLOPOS],” ucap Yuliani, warga Baki, Sukoharjo.

    Acara tarling diawali dengan Salat Isya berjemaah dilanjutkan tarawih yang diimami oleh Imam Masjid Agung Solo, Ustaz Muhammad Zumroni Masykuri. Malam religius itu dilanjutkan dengan pengajian oleh Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Walisongo Sragen, KH Makruf Islamuddin.

    Dalam tausiahnya, Makruf menekankan agar dakwah harus jauh dari kebencian. Dia mencontohkan jika melihat ada umat Islam yang tidak puasa harus diberi pengertian dengan cara yang halus. ”Jangan dibenci tapi doakan. Jauhkan benci dari hati,” terang dia dalam tausiahnya.

    Dalam kesempatan itu, Makruf juga mengajak jemaah untuk membangkitkan semangat ketakwaan selama Ramadan. Berulang kali dia mengajak jemaah untuk memanfaatkan bulan Ramadan sebaik-baiknya. ”Yang penting niatnya. Harus diawali dengan ikhlas,” ucap Makruf.

    Suasana khusyuk kadang mencair saat Makruf menyelipkan humor saat berceramah. Hal seperti itu memang sering ia lakukan setiap kali mengisi acara pengajian. Diiringi nyanyian dari grup hadrah Solawat Rebana Walisongo, tarling dan pengajian di SOLOPOS semakin membuat peserta enggan beranjak hingga berakhir pukul 22.00 WIB.Keberadaan Makruf memang menjadi magnet tersendiri bagi sejumlah jemaah.

    ”Saya kalau ikut acara seperti ini lihat pengisi pengajiannya. Pengisi pengajian ini enak banget, saya suka. Biasanya ke mana pun Pak Makruf mengisi, saya selalu ikuti,” ungkap Sukriyah, warga Cemani, Grogol, Sukoharjo, penuh semangat.

    Dalam kesempatan itu, Wakil Pemimpin Umum SOLOPOS, Danie H Soe’oed, mengucapkan terima kasih kepada jemaah yang hadir dalam acara itu. ”Kami mengucapkan terima kasih atas kedatangan para peserta tarling. Ini merupakan agenda rutin kami,” ucap Danie saat memberikan sambutan.


    Berita Kamis, 26/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • RAMADHAN: Di Pinggir Rel Kereta Api Ngabuburit Tak Kalah Asyik
  • Masih Kurang 92.000, Distribusi E-KTP Molor
  • Walah, Warga Satu RT di Mojosongo Harus Urus Ulang E-KTP
  • FORUM ANAK Diharapkan Jadi Embrio KTI
  • SOLO BATIK CARNIVAL Berkesempatan Tampil di Pasadena Tournament of Roses
  • RAMADHAN: Di Pinggir Rel Kereta Api Ngabuburit Tak Kalah Asyik

    Harian Kota Solo - RAMADHAN: Di Pinggir Rel Kereta Api Ngabuburit Tak Kalah Asyik
    Kalau Anda melewati kawasan Stasiun Purwosari, Solo, pada sore hari, akan terlihat keramaian warga yang beraktivitas di tempat itu. Apalagi saat sore hari di bulan ramadhan seperti saat sekarang ini. Tiap hari mulai beranjak sore, masyarakat, mulai dari anak-anak hingga dewasa, berdatangan memadati lahan yang berada di sisi barat Stasiun Purwosari tersebut.

    Meski debu bertebaran di tempat tersebut, namun masyarakat yang mendatangi lokasi itu tak menghiraukannya.Beberapa diantaranya terlihat duduk santai di rel-rel yang ada di kawasan tersebut sembari menanti melintasnya kereta api.
    Sebagian dari mereka mengakui suasana tempat tersebut memang cocok untuk menghabiskan waktu senggang di sore hari atau sekadar melepas penat setelah seharian bekerja. Terlebih saat Ramadan tiba. Tempat tersebut diakui sebagai salah satu tempat di Kota Solo yang cocok untuk menunggu waktu datangnya waktu berbuka yang akrab disebut ngabuburit.

    Salah satu warga, Wulan, menuturkan waktu seakan tidak terasa lama saat dia mengantar putranya, Faras menikmati hiburan gratis yakni melintasnya kereta api. “Ujug-ujug sudah Adzan Magrib. Suasananya memang enak untuk ngabuburit,” jelasnya. Meski demikian, sebelumnya dia tidak berencana mendatangi lokasi tersebut. “Ya tadi kebetulan saya dan anak saya lewat, terus anak juga ingin melihat kereta api melintas,” tuturnya.

    Meski suasana di tempat tersebut nyaman untuk menanti waktu berbuka sembari mengasuh anak, namun Wulan mengungkapkan kondisi sekitar rel kereta api tanpa pembatas tersebut berbahaya. “Ya perlu perhatian dari masing-masing orangtua agar anaknya tetap aman bermain di sekitar tempat ini,” ungkap warga Tegalsari, Laweyan, tersebut.

    Di sisi lain, banyaknya masyarakat yang ngabuburit di tempat tersebut tidak serta merta membawa untung lebih bagi pedagang yang saban hari berjualan di kawasan itu. Salah satu pedagang, Widia, mengatakan banyak pedagang yang memilih tutup saat pekan pertama di bulan Ramadan.

    “Biasanya ada 14 pedagang angkringan di sini. Tetapi saat pekan pertama puasa, sebagian tutup. Ini ada sekitar delapan pedagang saja yang buka,” ungkap pedagang yang sudah berjualan di Gudang Semen Purwosari selama tiga tahun belakangan itu. Widia menambahkan hal ini lantaran sebagian masyarakat memilih menghabiskan waktu berbuka bersama keluarga di rumah. “Dua atau tiga hari lagi sepertinya mulai ramai. Ya semoga saja besok semakin ramai dan dagangan kami semakin laris,” ujarnya.


    Berita Rabu, 25/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • Masih Kurang 92.000, Distribusi E-KTP Molor
  • Walah, Warga Satu RT di Mojosongo Harus Urus Ulang E-KTP
  • FORUM ANAK Diharapkan Jadi Embrio KTI
  • SOLO BATIK CARNIVAL Berkesempatan Tampil di Pasadena Tournament of Roses
  • E-KTP: Ramadan, Jadwal Distribusi Malam Hari Ditiadakan
  • Masih Kurang 92.000, Distribusi E-KTP Molor

    Harian Kota Solo - Masih Kurang 92.000, Distribusi E-KTP Molor

    SOLO–Pemilahan dan distribusi keping kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) di Kota Solo dipastikan molor dari target semula selesai akhir Juli 2012. Hingga Rabu (25/7/2012), masih ada 92.000-an keping e-KTP yang belum dikirimkan dari pemerintah pusat.

    Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Solo, Untara, kepada wartawan di balaikota, Rabu, mengungkapkan dengan sisa waktu hanya lima hari, mustahil pembagian dan pemilahan e-KTP itu akan selesai sesuai target. “Ya sudah pasti molor. Pengiriman sih jalan terus. Rata-rata 5.000-6.000 per pekan. Tapi pemerintah pusat kan juga sedang ngebut pembuatan e-KTP daerah-daerah yang mulai tahun ini. Mereka ditarget selesai Oktober,” jelas Untara.

    Mengenai keping e-KTP yang rusak atau ada kesalahan data sehingga tak bisa dibagikan kepada warga, Untara mengatakan, jumlahnya belum ada perkembangan signifikan. Selain yang sudah dikirimkan kembali ke pemerintah pusat sebanyak 190-an keping beberapa waktu lalu, belum ada pengiriman kembali.

    Sementara itu, untuk mengantisipasi membeludaknya jumlah warga yang tinggal di luar kota dan memanfaatkan momentum libur Lebaran untuk mengambil e-KTP, Untara mengatakan, saat Lebaran nanti akan menugaskan petugas piket berjaga di kantor kecamatan. “Nanti akan kami siapkan shift khusus untuk membuka layanan pengambilan e-KTP saat libur Lebaran. Teknisnya masih akan kami koordinasikan lebih lanjut,” ujar Untara.


    Berita Rabu, 25/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • Walah, Warga Satu RT di Mojosongo Harus Urus Ulang E-KTP
  • FORUM ANAK Diharapkan Jadi Embrio KTI
  • SOLO BATIK CARNIVAL Berkesempatan Tampil di Pasadena Tournament of Roses
  • E-KTP: Ramadan, Jadwal Distribusi Malam Hari Ditiadakan
  • LALU LINTAS Terganggu, Komisi II Soroti Rehab Jl Slamet Riyadi
  • Walah, Warga Satu RT di Mojosongo Harus Urus Ulang E-KTP

    Harian Kota Solo - Walah, Warga Satu RT di Mojosongo Harus Urus Ulang E-KTP

    SOLO–Warga RT 009/ RW 009 Kelurahan Mojosongo Kelurahan Jebres harus mengurus ulang pembuatan KTP elektronik (e-KTP) karena alamat yang tercantum dalam KTP tersebut tidak sesuai

    Lurah Mojosongo Agus Triyono, Selasa (24/7/2012), menjelaskan kesalahan yang terjadi adalah pada penulisan RT. Dalam e-KTP, warga RT009/ RW009 sebanyak 55 Kepala Keluarga (KK) itu tertulis beralamat di RT 005/ RW 009. Kesalahan itu, kata dia akibat dari pemekaran RT 005/ RW 009 beberapa bulan lalu. RT 005/ RW 009 dipecah menjadi dua RT karena memiliki penduduk lebih dari 105 KK. Jumlah warga per KK diperkirakan 3-4 orang. “Pemekaran RT terjadi setelah proses pendataan e-KTP selesai. Jadi datanya sudah terlanjur salah,” ungkapnya saat ditemui Espos, Selasa, di ruang kerjanya.

    E-KTP warga RT 009/ RW 009, kata Agus, harus segera diganti dengan alamat yang benar. Menurutnya proses pengubahan itu bakal memakan waktu panjang. Saat ini pihak kelurahan tengah meminta pertimbangan dinas terkait untuk menyelesaikan masalah tersebut.

    Agus mengatakan, sementara waktu pihak kelurahan hanya bisa melayani pengubahan Kartu Keluarga (KK). Pasalnya pengubahan KK tidak memakan waktu lama dan cukup dilakukan di kelurahan dan kecamatan. “Meski demikian, penduduk yang sudah mengubah data dalam KK-nya hanya sedikit. Kesadaran penduduk itu memang masih kurang,” tambahnya.

    Meski alamat yang tercantum dalam e-KTP keliru, Agus, menjelaskan sementara waktu warga tetap dilayani dengan menggunakan alamat lama sembari menunggu proses pembuatan e-KTP baru. Sementara untuk pelayanan-pelayanan tertentu yang mewajibkan menggunakan alamat asli, pihak kelurahan bersedia menyediakan surat keterangan sementara kepada warga yang bersangkutan.


    Berita Selasa, 24/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • FORUM ANAK Diharapkan Jadi Embrio KTI
  • SOLO BATIK CARNIVAL Berkesempatan Tampil di Pasadena Tournament of Roses
  • E-KTP: Ramadan, Jadwal Distribusi Malam Hari Ditiadakan
  • LALU LINTAS Terganggu, Komisi II Soroti Rehab Jl Slamet Riyadi
  • SIDAK PASAR: Dispertan Temukan Daging Sapi Glonggongan di Pasaran
  • FORUM ANAK Diharapkan Jadi Embrio KTI

    Harian Kota Solo - FORUM ANAK Diharapkan Jadi Embrio KTI

    SOLO BATIK CARNIVAL Berkesempatan Tampil di Pasadena Tournament of Roses

    Harian Kota Solo - SOLO BATIK CARNIVAL Berkesempatan Tampil di Pasadena Tournament of Roses

    SOLO–Kabar membanggakan! Solo Batik Carnival (SBC) berkesempatan tampil dalam ajang Pasadena Tournament of Roses di Los Angeles, Amerika Serikat, pada tahun baru 2013 mendatang.

    Penawaran itu disampaikan Deputy Director of International Promotion for America and Pasific Region Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parenkraf), Vinsesius Jemadu, yang datang bersama liaison officer sekaligus konsultan public relation Indonesia di Pasadena Tournament of Roses, Greg Asbury, kepada Walikota Solo, Joko Widodo, di Loji Gandrung, Senin (23/7/2012).

    Jokowi sendiri meminta waktu sepekan untuk mempertimbangkan semua kemungkinan termasuk itung-itungan biayanya. “Saya menjanjikan akan memberikan kepastian dalam pekan depan. Saya ingin kalau tampil di luar negeri harus total, jangan setengah-setengah,” jelas Jokowi, kepada wartawan seusai pertemuan.

    Sementara itu, Vinsensius Jemadu, mengungkapkan ini adalah tahun kedua setelah 16 tahun Indonesia absen dalam parade  tahunan itu. Tahun lalu, pihaknya membawa Putri Bunga dari Pagaralam, Sumatera Barat, dan berhasil menyabet President Trophy.

    “Tahun ini kami memilih Solo dengan batik carnival-nya karena kami melihat potensi dan daya tariknya sangat besar untuk dibawa di tingkat internasional,” jelas Vinsensius.

    Persiapan untuk keberangkatan untuk turnamen it sendiri, menurut Vinsensius, sudah dimulai sejak April lalu. Rencananya disiapkan dua float atau kendaraan berhias, yakni float utama untuk penampil dari Kementerian Parenkraf dengan tema wayang golek, dan float satelit untuk SBC dengan tema wayang dan batik.

    Float utama butuh biaya sekitar US$200.000 sedangkan float satelit butuh US$100.000. Biaya tersebut, juga untuk keberangkatan tim yang akan tampil di turnamen itu dipenuhi dengan sharing.

    Selain Solo, Vinsensius mengaku juga memberi tawaran ke Kota Tomohon, Sulawesi Utara dan Pagaralam. Namun keduanya sudah memiliki agenda sendiri sehingga harapan kementerian tinggal Solo.

    “Penekanannya dalam ajang ini adalah untuk promosi pariwisata Indonesia, khususnya Solo, di Amerika. Setiap tahun acara itu disaksikan oleh satu juta penonton secara langsung serta 450 juta pemirsa televisi,” jelasnya.

    Keikutsertaan Indonesia di ajang itu juga diharapkan bisa terus meningkatkan kunjungan wisatawan Amerika ke Indonesia, yang tahun ditargetkan mencapai 225.000 wisatawan.

    Sementara itu, Greg Asbury, yang sepanjang peragaan sampel SBC tak henti mengucapkan “wow”, mengatakan ide menampilkan wayang dan batik dalam turnamen itu sudah dirancang sejak 2011 lalu. “Ini adalah kesempatan bagi Indonesia untuk menunjukkan semboyan Wonderful Indonesia,” katanya.


    Berita Senin, 23/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • E-KTP: Ramadan, Jadwal Distribusi Malam Hari Ditiadakan
  • LALU LINTAS Terganggu, Komisi II Soroti Rehab Jl Slamet Riyadi
  • SIDAK PASAR: Dispertan Temukan Daging Sapi Glonggongan di Pasaran
  • FKAM SOLO Santuni 150 Anak Yatim
  • PENEMUAN BAYI: Sang Penemu Hanya Harapkan yang Terbaik
  • E-KTP: Ramadan, Jadwal Distribusi Malam Hari Ditiadakan

    Harian Kota Solo - E-KTP: Ramadan, Jadwal Distribusi Malam Hari Ditiadakan
    SOLO - Jadwal distribusi KTP elektronik (e-KTP) selama Ramadan ini dipangkas. Pelayanan distribusi e-KTP saat malam hari ditiadakan.

    Di Kantor Kecamatan Pasar Kliwon, selebaran terkait perubahan waktu pengambilan dan perekaman data e-KTP tertempel sepekan ini. Dalam surat edaran dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Solo bernomor 470/970/VII/2012 tersebut tertulis jadwal perekaman dan pelayanan distribusi e-KTP.

    Pelayanan perekaman e-KTP yang sementara ini dpusatkan di Dispendukcapil Solo dilayani pukul 08.30-14.00 WIB untuk hari Senin-Kamis. Sedangkan pelayanan perekaman Jumat-Sabtu dilayani pukul 08.30-11.30 WIB. Sementara itu, pelayanan distribusi e-KTP dilayani pukul 08.30-16.00 WIB. Sedangkan pelayanan distribusi malam selama Ramadan ini ditiadakan.

    Kepala Dispendukcapil Solo, Untara, menuturkan perubahan jadwal tersebut dilakukan guna menghargai sejumlah petugas untuk menjalankan puasa. “Untuk distribusi memang malam kami tiadakan karena banyak yang beribadah saat jam tersebut. Ya kami harus saling menghargai saja. Petugas kami juga perlu melaksanakan ibadah,” katanya kepada Solopos.com.

    Dijelaskan Untara, pelayanan pada siang hari untuk distribusi e-KTP tetap dilaksanakan seperti hari biasa. “Masih sama saja. Kami hanya meniadakan pengambilan saat malam hari,” ujarnya. Disinggung pelayanan menjelang lebaran mendatang, Untara menegaskan hari libur petugas e-KTP tetap disesuaikan dengan libur nasonal. “Untuk distribusi tidak kami mepetkan dengan lebaran. Masih sama, pelayanan ya seperti pelayanan di kantor. Ya lihat nanti keputusan pemerintah terkait libur kami kapan” tuturnya.

    Di sisi lain, Untara mengatakan antusiasme masyarakat saat distribusi e-KTP hingga saat ini dinilai masih rendah. Hal tersebut jauh berbeda saat proses perekaman data e-KTP dilakukan. “Ya sekarang coba lihat di kecamatan-kecamatan itu, seperti apa antusiasme masyarakat mengambil e-KTP. Masih sedikit, berbeda saat perekaman data dulu,” katanya.

    Untara menjelaskan minimnya antusiasme masyarakat untuk mengambil e-KTP lantaran KTP reguler hingga saat ini masih berlaku. “Berlakunya sampai akhir 2012 nanti. Ya mungkin karena hal itulah pengambilan e-KTP masih sedikit sampai saat ini dibanding saat perekaman dulu,” ungkapnya.


    Berita Minggu, 22/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • LALU LINTAS Terganggu, Komisi II Soroti Rehab Jl Slamet Riyadi
  • SIDAK PASAR: Dispertan Temukan Daging Sapi Glonggongan di Pasaran
  • FKAM SOLO Santuni 150 Anak Yatim
  • PENEMUAN BAYI: Sang Penemu Hanya Harapkan yang Terbaik
  • DUKUNG JOKOWI: Setiawan Djody dan Adhyaksa Dault Temui Jokowi
  • LALU LINTAS Terganggu, Komisi II Soroti Rehab Jl Slamet Riyadi

    Harian Kota Solo - LALU LINTAS Terganggu, Komisi II Soroti Rehab Jl Slamet Riyadi

    SOLO--Perbaikan jalan di Jl Slamet Riyadi Solo mendapat sorotan dari Komisi II DPRD setempat. Proses rehab jalan rusak yang dilaksanakan siang hari dinilai mengganggu arus lalu lintas di jalan protokol tersebut.

    Hal itu mengemuka saat jajaran Komisi II DPRD Kota Solo melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah proyek pembangunan jalan, salah satunya Jl Slamet Riyadi, Jumat (20/7/2012).

    Menurut Ketua Komisi II DPRD Kota Solo, Djaswadi, perbaikan jalan di Jl Slamet Riyadi tersebut akan lebih efektif jika dilakukan pada malam hari. Hal itu dengan mempertimbangkan arus lalu lintas di jalan tersebut yang relatif padat, terutama di siang hari. Semestinya, lanjut dia, para tenaga ahli dari pihak rekanan juga telah memperhitungkan hal itu.

    “Kalau bisa pengerjaannya ya jangan dilakukan di siang hari tapi malam. Kalau siang hari begini kan juga mengganggu aktivitas masyarakat. Apalagi pengerjaan rehab jalannya tidak searah seperti ini,” ujar Djaswadi menyoroti pelaksanaan rehab jalan tersebut, Jumat.

    Anggota Komisi II DPRD Kota Solo, Istiyaningsih menambahkan selama proses rehab jalan rusak tersebut, semestinya dilengkapi pula dengan rambu-rambu agar para pengguna jalan tetap nyaman saat melintas jalan tersebut. Termasuk jika ada pengalihan jalur.

    Sementara Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Solo, Nur Basuki mengatakan pihaknya telah mengusulkan kepada rekanan agar proyek perbaikan jalan itu dapat dilakukan pada malam hari.

    Nur menjelaskan perbaikan jalan di Jl Slamet Riyadi kali ini merupakan tahap ketiga. Sumber anggaran perbaikan jalan tersebut dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

    “Perbaikan jalan ini ditarget rampung dua pekan sebelum Lebaran,” tandasnya.


    Berita Jumat, 20/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • SIDAK PASAR: Dispertan Temukan Daging Sapi Glonggongan di Pasaran
  • FKAM SOLO Santuni 150 Anak Yatim
  • PENEMUAN BAYI: Sang Penemu Hanya Harapkan yang Terbaik
  • DUKUNG JOKOWI: Setiawan Djody dan Adhyaksa Dault Temui Jokowi
  • Wamenkes: Setiap Tahun 40.000 Bayi Lahir Menderita Jantung Kongenital
  • SIDAK PASAR: Dispertan Temukan Daging Sapi Glonggongan di Pasaran

    Harian Kota Solo - SIDAK PASAR: Dispertan Temukan Daging Sapi Glonggongan di Pasaran
    SOLO – Dinas Pertanian (Dispertan) menemukan sebanyak 16,5 kg daging sapi glonggongan dan 2 kg kepala ayam busuk di sejumlah pasar tradisional Kota Solo.

    Temuan itu didapatkan berdasarkan hasil inspeksi mendadak (Sidak) Dispertan Solo bersama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jawa Tengah dan sejumlah dinas terkait di Kota Solo, Kamis (19/7/2012). Kepala Dispertan Solo, Weni Ekayanti, mengatakan sebanyak 16,5 kg daging sapi gelongongan ditemukan di Pasar Nusukan. Sementara, sebanyak 2 kepala ayam busuk ditemukan di Pasar Harjodaksino. “Kami periksa di laboratorium dulu, kepala ayam yang busuk kami musnahkan,” tegasnya.

    Sidak serupa, kata Weni, bakal dilakukan sewaktu-waktu selama bulan puasa. Namun, setiap hari Dispertan selalu mengambil sampel daging di pasaran. Pengambilan sampel daging juga dilakukan ke sejumlah pusat perbelanjaan, hotel dan rumah makan.

    Kabid Perlindungan Dispertan Solo, Hery Mirna, menambahkan dalam sidak yang digelar mulai pukul 04.00- WIB -07.00 WIB itu, ada enam pasar yang mereka kunjungi. Pasar-pasar tersebut yaitu Nusukan, Kleco, Jongke, Legi, Harjodaksino, Jebres dan pusat penjualan daging sapi di Jagalan. Sementara, pasar lain akan mereka kunjungi pada Sidak berikutnya.

    Mirna mengatakan Sidak selanjutnya pada bulan puasa belum bisa dipastikan akan dilakukan berapa kali. Sidak biasanya menyesuaikan harga sembako di pasaran. Apabila harga mulai menaik, mereka akan langsung turun ke pasar. “Agar kualitas tetap terjaga. Kalau menekan harga kami kan enggak bisa. Kami hanya bisa menjaga agar kualitas tetap bagus,” urainya kepada Solopos.com.

    Lebih lanjut, Mirna, mengatakan tingginya harga daging sapi disebabkan stok yang kurang. Di kalangan penjagal, menurutnya sapi hidup sangat minim, sehingga mereka menaikkan harga. “Lalu harga daging sapi di pasaran ikut naik,” ucapnya.


    Berita Kamis, 19/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • FKAM SOLO Santuni 150 Anak Yatim
  • PENEMUAN BAYI: Sang Penemu Hanya Harapkan yang Terbaik
  • DUKUNG JOKOWI: Setiawan Djody dan Adhyaksa Dault Temui Jokowi
  • Wamenkes: Setiap Tahun 40.000 Bayi Lahir Menderita Jantung Kongenital
  • Faskho Bagikan Jadwal Imsakiyah dan Spanduk
  • FKAM SOLO Santuni 150 Anak Yatim

    Harian Kota Solo - FKAM SOLO Santuni 150 Anak Yatim

    SOLO–Baitul Mal Forum Komunikasi Aktivis Masjid (FKAM) cabang Solo menyantuni 150 anak yatim dengan membagi paket sekolah di Pusat Grosir Solo (PGS) lantai III, Kamis (19/7/2012).

    Acara tersebut terselenggara atas kerja sama Baitul Mal FKAM Solo dengan paguyuban pedagang pakaian muslim PGS, takmir masjid PGS dan manajemen PGS.  Kepala Program Yatim Piatu FKAM Solo, Yusuf Fa’ifudin, menjelaskan penyerahan paket sekolah diberikan secara simbolis oleh Camat Pasar Kliwon. Kegiatan itu, kata Yusuf, dilakukan rutin setiap tahun menjelang tahun ajaran baru.

    Kegiatan ini termasuk bagian dari program FKAM pusat yang membagi sebanyak 25.000 unit paket sekolah bagi anak yatim di seluruh Indonesia. “Ya ini kami berikan kepada anak yatim agar turut meringankan beban mereka menjelang tahun ajaran baru,” tukasnya saat dihubungi Solopos.com.


    Berita Kamis, 19/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • PENEMUAN BAYI: Sang Penemu Hanya Harapkan yang Terbaik
  • DUKUNG JOKOWI: Setiawan Djody dan Adhyaksa Dault Temui Jokowi
  • Wamenkes: Setiap Tahun 40.000 Bayi Lahir Menderita Jantung Kongenital
  • Faskho Bagikan Jadwal Imsakiyah dan Spanduk
  • WAWALI Yakin Esemka Lulus Uji Emisi
  • PENEMUAN BAYI: Sang Penemu Hanya Harapkan yang Terbaik

    Harian Kota Solo - PENEMUAN BAYI: Sang Penemu Hanya Harapkan yang Terbaik
    Di balik kisah nasib bayi temuan warga Pasar Kliwon yang kini sedikit simpang siur karena belum jelasnya keberadaan bayi itu saat ini, ada lontaran harapan dari seseorang yang kali pertama menemukan bayi tersebut. Dia adalah Khumaidi, 66. Dialah yang menemukan sesosok bayi terbalut sajadah di teras rumahnya di Menangan RT 007/RW 001, Joyosuran, Pasar Kliwon, Solo, Senin (9/7/2012) pagi.

    “Yang saya ketahui, bayi itu hendak diadopsi oleh seorang dosen UNS Solo yang lama tidak punya anak. Secara ekonomi mampu,” kata Khumaidi, saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Rabu (18/72012). Apa yang diutarakan Khumaidi bukan tanpa alasan, sebab beberapa hari lalu ada petugas Puskesmas Gajahan mendatangi rumahnya untuk meminta persetujuan. Dalam isi surat persetujuan tersebut, Khumaidi disuruh untuk menandatangani dan menyetujui. “Kalau enggak salah, pengadopsi itu piyayi Sangkrah, Pasar Kliwon. Informasinya mempunyai rumah di daerah Palur, Karanganyar,” kata Khumaidi mengingat pembicaraan dengan petugas puskesmas waktu itu.

    Namun sayangnya, Khumaidi dan istri, Sari, 62, agak kecewa pada petugas puskesmas yang tidak memberitahu nama dan alamat si pengadopsi tersebut. Padahal, maksud Khumaidi hanya ingin tahu keberadaan bayi apabila kelak akan menengoknya. “Saya ini hanya kasihan pada nasib bayi itu. Bukan maksud apa-apa, saya sebenarnya siap merawat, namun melihat umur yang tidak memungkinkan akhirnya saya serahkan kepada pihak Puskesmas Gajahan. Siapa tahu ada orang yang benar-benar merawat bayi tersebut,” terang Khumaidi.

    Khumaidi sampai saat ini menyakini bahwa bayi itu sudah diadopsi oleh dosen yang beristrikan bidan atau perawat. Saat disinggung mengenai keberadaan bayi yang dititipkan pada Dinas Sosial, Khumaidi tidak mengetahui. “Saya enggak tahu Mas. Niat saya dari awal mung nulung. Saya turut menandatangani surat persetujuan itu dengan harapan bayi dapat dirawat baik oleh orang yang bertanggungjawab,” papar Khumaidi.

    Kapolsek Pasar Kliwon, AKP Parni Handoko, mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol Asjima’in, menegaskan bahwa aparat kepolisian hanya membuat surat rekomendasi untuk perawatan bayi kepada Puskesmas Gajahan. “Wilayah kami yakni menyelidiki siapa identitas orangtua bayi tersebut. Selain itu, bukan kewenangan aparat kepolisian,” papar Parni.

    Saat Solopos.com berusaha mengonfirmasi kepada petugas Puskesmas Gajahan, semua petugas bungkam. “Silakan ketemu langsung saja sama Kepala Puskesmas, saya tidak berwenang memberikan keterangan,” ujar petugas yang enggan disebutkan namanya.


    Berita Kamis, 19/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • DUKUNG JOKOWI: Setiawan Djody dan Adhyaksa Dault Temui Jokowi
  • Wamenkes: Setiap Tahun 40.000 Bayi Lahir Menderita Jantung Kongenital
  • Faskho Bagikan Jadwal Imsakiyah dan Spanduk
  • WAWALI Yakin Esemka Lulus Uji Emisi
  • PELEPASAN ASET: Nasib Hotel Maliyawan di Tangan Pansus
  • DUKUNG JOKOWI: Setiawan Djody dan Adhyaksa Dault Temui Jokowi

    Harian Kota Solo - DUKUNG JOKOWI: Setiawan Djody dan Adhyaksa Dault Temui Jokowi

    SOLO- Dua tokoh nasional, Setiawan Djody dan Adhyaksa Dault, menyatakan mendukung calon gubernur DKI Jakarta yang juga Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi), menuju putaran II Pilkada DKI, 20 September mendatang.

    Keduanya datang menemui Jokowi secara terpisah di rumah dinas Walikota Solo, Loji Gandrung, Rabu (18/7/2012) siang. Pantauan Solopos.com, Adhyaksa Dault datang terlebih dahulu.

    Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) pada masa Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid I itu datang sekitar pukul 14.30 WIB didampingi sejumlah orang yang menurut keterangannya adalah para pengajar senior. Adhyaksa mengaku hari itu sengaja mampir setelah memberikan kuliah di Yogyakarta, untuk mengucapkan selamat kepada Jokowi atas kemenangan pada putaran I Pilkada DKI Jakarta, 11 Juli lalu.

    Ditanya apakah kedatangannya dimaksudkan sebagai pernyataan dukungan, Adhyaksa yang merupakan ketua tim sukses pasangan calon gubernur independen Hendardji Soepandji-Riza Patria ini tidak menampik. Namun dia menegaskan dukungan itu diberikannya sebagai pribadi.

    “Oh ya jelas mendukung. Secara pribadi kami adalah sahabat. Kalau mengenai pendukung Pak Hendardji, beliau membebaskan mereka mau mendukung siapa,” ujar Adhyaksa, kepada wartawan.

    Menurut Adhyaksa, Jokowi dengan keberhasilannya di Solo layak memimpin Jakarta. Bahkan, jika Jokowi menang pada putaran II nanti akan menjadi fenomena luar biasa karena memberi pemaknaan yang benar mengenai otonomi daerah sebagai otonomi rakyat di daerah.

    Sementara itu, pengusaha nasional, Setiawan Djody, yang datang tak lama kemudian, juga menyatakan dukungannya secara pribadi kepada Jokowi. Meski selama ini mendukung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Djody menilai di antara kedua calon yang bertarung di putaran II, Jokowi lebih baik.

    “Saya yakin Pak SBY akan memaklumi pilihan saya. Lagipula ini adalah negara demokrasi, dan meskipun Partai Demokrat [partai pimpinan SBY] mendukung Foke, saya tidak harus ikut mereka karena saya bukan orang partai,” jelas dia.

    Menanggapi dukungan dari dua tokoh tersebut, Jokowi mengaku sangat senang dan bersyukur. Sebab, setelah ini pasti akan lebih banyak yang membantunya. “Beliau berdua adalah tokoh yang  besar. Tentunya dukungan mereka sangat berarti dan saya bersyukur karenanya,” ujar Jokowi.


    Berita Rabu, 18/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • Wamenkes: Setiap Tahun 40.000 Bayi Lahir Menderita Jantung Kongenital
  • Faskho Bagikan Jadwal Imsakiyah dan Spanduk
  • WAWALI Yakin Esemka Lulus Uji Emisi
  • PELEPASAN ASET: Nasib Hotel Maliyawan di Tangan Pansus
  • WARGA SAMBIREJO Tanam 400 Bibit Markisa
  • Wamenkes: Setiap Tahun 40.000 Bayi Lahir Menderita Jantung Kongenital

    Harian Kota Solo - Wamenkes: Setiap Tahun 40.000 Bayi Lahir Menderita Jantung Kongenital

    SOLO–Setiap tahun sebanyak 40.000 bayi di Indonesia lahir dengan penyakit jantung kongenital. Bayi-bayi tersebut sedikit yang terselamatkan karena minimnya pendidikan orangtua, kekurangan gizi dan tingkat ekonomi keluarga bayi yang rendah.

    Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Prof Dr Ali Ghufron Mukti MSc PhD, Selasa (17/7/2012), mengatakan tiap tahun jumlah penderita meningkat. Menurutnya World Health Organization (WHO), memperkirakan pada 2030 ada sedikitnya 23,6 juta orang meninggal akibat penyakit kardiovaskular seperti jantung kongenital. Sebanyak 7% korban berasal dari negara berkembang termasuk Indonesia.

    Berdasrkan riset dasar, menurut Ali, penyebab utama penyakit jantung adalah hipertensi, stres dan merokok. Penderita penyakit itu di Indonesia saat ini mencapai 31,9%. Sementara, sejumlah penderita kebanyakan memilih berobat ke luar negeri dibandingkan berobat ke rumah sakit di Indonesia.

    Padahal, menurut Ali, kualitas pelayanan dan fasilitas rumah sakit di Indonesia tak kalah dengan rumah sakit di luar negeri. “Kita hanya kalah dalam hal packaging dan kerja tim. Soalnya banyak mahasiswa dari luar negeri yang kuliah kedokteran di Indonesia,” tegasnya, Selasa, saat memberikan sambutan dalam peresmian Pelayanan jantung terpadu (PJT) RSUD dr Moewardi.

    Direktur RSUD dr Moewardi, Basoeki Soetardjo, dalam sambutannya mengatakan PJT RS dr Moewardi tak hanya melayani pengobatan, tapi juga terapi. Rumah sakit milik Provinsi Jawa Tengah ini,menurutnya dibangun pada 2008 dengan 751 tempat tidur.


    Berita Selasa, 17/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • Faskho Bagikan Jadwal Imsakiyah dan Spanduk
  • WAWALI Yakin Esemka Lulus Uji Emisi
  • PELEPASAN ASET: Nasib Hotel Maliyawan di Tangan Pansus
  • WARGA SAMBIREJO Tanam 400 Bibit Markisa
  • BPMKS Dinilai Kurang Transparan dan Rawan Penyimpangan
  • Faskho Bagikan Jadwal Imsakiyah dan Spanduk

    Harian Kota Solo - Faskho Bagikan Jadwal Imsakiyah dan Spanduk

    SOLOâ€"Lembaga Pengembangan Ekonomi Umat Fastabiqul Khoirot (Faskho), Gilingan, Banjarsari membagikan jadwal imsakiyah dan spanduk, di Masjid Al Falah Jl Kutilang IV No 24 Cinderejo Kidul, Gilingan.

    Direktur Faskho, Budi Iriyono menuturkan ada sekitar 600 jadwal imsakiyah yang di bagi. Jadwal itu berukuran sekitar 60 cm x 40 cm dan dimaksudkan di pasang di masjid-masjid. Jadwal tersebut dibuat oleh Faskho bersama Majelis Asy Syifa Gilingan, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Gilingan dan Muda-Mudi Gilingan.

    “Bagi siapa saja yang memerlukan jadwal imsakiyah itu silakan mengambilnya di Masjid Al Falah atau melalui nomor 08122988488. Kami juga membagikan spanduk MMT [plastik],” kata Budi saat berkunjung ke Griya Solopos, Senin (16/7).

    Menurut Budi, spanduk MMT yang dicetak berjumlah 100. Adapun tema spanduk itu adalah Dengan Semangat Ramadan 1433 H Kita Bangkitkan Semangat Gerakan Membaca Alquran.


    Berita Selasa, 17/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • WAWALI Yakin Esemka Lulus Uji Emisi
  • PELEPASAN ASET: Nasib Hotel Maliyawan di Tangan Pansus
  • WARGA SAMBIREJO Tanam 400 Bibit Markisa
  • BPMKS Dinilai Kurang Transparan dan Rawan Penyimpangan
  • WAWALI SOLO Rudy Harus Gandeng Tokoh Akseptabel
  • WAWALI Yakin Esemka Lulus Uji Emisi

    Harian Kota Solo - WAWALI Yakin Esemka Lulus Uji Emisi

    SOLO--Wakil Walikota (Wawali) Solo, FX Hadi Rudyatmo, optimistis mobil Esemka sudah bisa dideklarasikan sebagai mobil dinas di lingkungan Pemkot Solo bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI, 17 Agustus mendatang.

    Ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (16/7/2012), Rudy, sapaan akrabnya, mengatakan saat ini perombakan untuk merampingkan bodi Esemka sudah hampir selesai dikerjakan. Pengerjaan bodi itu dilakukan di Cikarang dan diperkirakan selesai dalam pekan ini.

    Setelah itu, tim tinggal mengajukan jadwal untuk uji emisi resmi ke Balai Termodinamika Motor dan Propulsi (BTMP). Diharapkan dalam pekan ini atau paling lambat pekan depan, uji emisi resmi sudah bisa dilaksanakan.

    “Bersamaan dengan itu, mumpung saat ini Pak Wali (Walikota Solo, Joko Widodo] sedang ada di Solo, maka giliran saya ke Jakarta untuk mengurus surat-suratnya ke Kementerian (Perhubungan],” ujar Rudy.

    Rudy meyakini uji emisi kali ini akan berhasil. Sebab, selain bodi, yang sudah dirampingkan, tidak ada masalah dengan mesin mobil tersebut. Jika dinyatakan lolos, maka Esemka sudah bisa diproduksi dan sesuai rencana bisa dideklarasikan sebagai mobil dinas Walikota bersamaan dengan upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2012.


    Berita Senin, 16/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • PELEPASAN ASET: Nasib Hotel Maliyawan di Tangan Pansus
  • WARGA SAMBIREJO Tanam 400 Bibit Markisa
  • BPMKS Dinilai Kurang Transparan dan Rawan Penyimpangan
  • WAWALI SOLO Rudy Harus Gandeng Tokoh Akseptabel
  • KPCBN Tetap Berjuang Agar Benteng Vastenburg Kembali ke Negara
  • PELEPASAN ASET: Nasib Hotel Maliyawan di Tangan Pansus

    Harian Kota Solo - PELEPASAN ASET: Nasib Hotel Maliyawan di Tangan Pansus

    SOLO-Setelah sempat tarik-ulur dan memunculkan pro-kontra, nasib bangunan Hotel Maliyawan bakal segera ditentukan. Dalam rapat paripurna DPRD Kota Solo di Graha Paripurna DPRD Solo, Senin (16/7/2012), DPRD menyepakati dibentuknya panitia khusus (pansus) yang akan mengupas rancangan peraturan daerah (raperda) tentang persetujuan DPRD terhadap rencana pelepasan aset yang berlokasi di kawasan wisata Tawangmangu, Karanganyar tersebut.

    Melalui Nota Jawaban Walikota yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Solo, Budi Suharto, Senin, Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi), menjelaskan Pemkot Solo telah menindaklanjuti Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Tahun 2010 dengan menganggarkan pembelian tanah Maliyawan senilai Rp4 miliar. Berdasarkan Nota Kesepakatan Pemkot Solo dengan DPRD Kota Solo No 910/3.314 dan No 910/1/617 tentang Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUPA) Kota Solo Tahun 2010, anggaran untuk pengadaan tanah Hotel Maliyawan tidak muncul.

    Persetujuan pemindahtanganan bangunan Balai Peristirahatan Maliawan diajukan oleh Pemerintah Kota Surakarta karena kontribusi yang diberikan tidak sebanding dengan biaya operasional yang telah dikeluarkan. “Setelah berakhirnya kontrak tahun 2007, Pemkot Solo berupaya untuk mempertahankan tanah Balai Peristirahatan (hotel) Maliyawan, salah satunya dengan permohonan perpanjangan kontrak sewa tetapi Perusahaan Daerah Aneka Jasa dan Niaga Provinsi Jawa Tengah sudah tidak memperpanjang kontrak sewa tanah,” papar Sekda sebagai jawaban kepada pertanyaan yang disampaikan juru bicara Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS), Abdul Ghofar Ismail, saat rapat paripurna dengan agenda Pemandangan Umum Fraksi yang digelar sebelumnya, Rabu (12/7).

    Sekda menambahkan permohonan untuk mempertahankan tanah Maliyawan telah dilakukan antara lain dengan permohonan untuk menghibahkan tanah Maliyawan kepada Pemkot Solo, tetapi oleh Perusahaan Daerah Citra Mandiri Jawa Tengah tanah Balai Maliyawan tidak dapat dihibahkan kepada Pemkot Solo.

    Menjawab pertanyaan yang dikemukakan juru bicara Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN), Hami Mujadid Irsyad, tentang tanah Hotel Maliawan yang sudah dibeli dan saat itu dalam proses balik nama sertifikat, Sekda menyebutkan Pemkota Solo hingga sekarang belum menerima pemberitahuan resmi bahwa tanah Maliyawan berpindah tangan kepada pihak ketiga.

    Sementara itu, Ketua DPRD Kota Solo, YF Sukasno, mengemukakan Pansus yang telah dibentuk tersebut selanjutnya akan membahas lebih lanjut Raperda tentang persetujuan DPRD terkait pelepasan bangunan Hotel Maliyawan.

    “Jadi setuju atau tidaknya pelepasan bangunan Hotel Maliyawan akan secara khusus dibahas dan penetapannya melalui rapat paripurna,” terang Sukasno.


    Berita Senin, 16/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • WARGA SAMBIREJO Tanam 400 Bibit Markisa
  • BPMKS Dinilai Kurang Transparan dan Rawan Penyimpangan
  • WAWALI SOLO Rudy Harus Gandeng Tokoh Akseptabel
  • KPCBN Tetap Berjuang Agar Benteng Vastenburg Kembali ke Negara
  • HASIL KONSULTASI: BPKP Tetap Larang Bansos Kematian
  • WARGA SAMBIREJO Tanam 400 Bibit Markisa

    Harian Kota Solo - WARGA SAMBIREJO Tanam 400 Bibit Markisa

    SOLO--Warga Kampung sambirejo, RT 04/ RW 009, Kadipiro, menanam 400 bibit markisa di gang utama RT setempat, Minggu (15/7/2012).

    Sekretaris RT 02/ RW 009 Yayan Suherlan,  mengatakan kegiatan itu bertujuan mengukuhkan kampung mereka sebagai kampung hijau. Menurutnya, di RT yang pernah dua kali memenangi lomba kampung hijau se-Solo ini sebelumnya sudah ditanami beberapa tanaman hijau, di antaranya palem dan tanaman hias mirip teh.

    “Ke depan, kami ingin RT 002 bisa menjadi kampung markisa dengan  menghasilkan berbagai makanan berbahan markisa,” kata dia saat ditemui Solopos.com.

    Yayan mengatakan dana penanaman pohon hijau itu diperoleh secara mandiri. Ia berharap Pemkot bisa memberikan dana untuk menyempurnakan program itu. Sehingga area yang ditanami tanaman hijau semakin bertambah.

    Ketua RT 009, Waluyo, menambahkan tahun ini RT setempat mewakili Kota Solo untuk mengikuti lomba keindahan dan kebersihan kota se-Provinsi Jawa Tengah. Ia mengaku tak ada persiapan khusus untuk menyambut perlombaan itu. “Persiapannya ya bersih-bersih seperti ini. Soalnya penilaian nanti bisa datang sewaktu-waktu.”


    Berita Minggu, 15/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • BPMKS Dinilai Kurang Transparan dan Rawan Penyimpangan
  • WAWALI SOLO Rudy Harus Gandeng Tokoh Akseptabel
  • KPCBN Tetap Berjuang Agar Benteng Vastenburg Kembali ke Negara
  • HASIL KONSULTASI: BPKP Tetap Larang Bansos Kematian
  • PILKADA DKI: Dukung Jokowi, Rudy Rencanakan Cuti
  • BPMKS Dinilai Kurang Transparan dan Rawan Penyimpangan

    Harian Kota Solo - BPMKS Dinilai Kurang Transparan dan Rawan Penyimpangan

    SOLO–Pelaksanaan program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Solo (BPMKS) dinilai masih rentan terhadap penyimpangan dan penyelewengan lantaran kurang transparan dan akuntabel.

    Apalagi peran Inspektorat selaku auditor internal masih jauh panggang dari api. Lebih kurang demikian benang merah Diskusi Advokasi Anggaran BPMKS=Pendidikan Murah gelaran Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Solo di RM Bistro, Sabtu (14/7/2012).

    Tampil sebagai pembicara, anggota Komisi IV DPRD Solo, Reny Widyawati dan Direktur Pattiro Solo, Andwi Joko M. Diskusi diikuti para jurnalis Kota Bengawan dan perwakilan Masyarakat Pemerhati Pendidikan Solo (MPPS).

    Dalam paparannya Andwi Joko memaparkan sederet masalah yang muncul dalam pelaksanaan BPMKS selama ini. Mulai tidak adanya jaminan keberlangsungan program karena anggaran masuk belanja tidak langsung melalui bantuan sosial (Bansos) dan hibah. Payung hukum berupa Perwali yang bisa berubah setiap saat, mekanisme pendaftaran berbelit, prosedur pendanaan rumit dan pencairan yang tidak tepat waktu. Poin terakhir rawan penyimpangan karena membuat otoritas sekolah melakukan pungutan kepada orangtua.

    Setelah dana BPMKS cair, baru pihak sekolah mengembalikan uang kepada orangtua. Mendasarkan sederet persoalan tersebut Andwi Joko meminta Pemkot Solo mengevaluasi dan memperbaiki mekanisme pelaksanaan BPMKS.

    Ketua AJI Solo, Danang Nur I, menjelaskan tujuan diskusi memberikan gambaran lebih dalam kepada jurnalis tentang BPMKS. “Ini sebagai kail saja. Teman jurnalis harus mengupas mendetail pelaksanaan program ini karena menyangkut besarnya anggaran,” kata dia.


    Berita Sabtu, 14/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • WAWALI SOLO Rudy Harus Gandeng Tokoh Akseptabel
  • KPCBN Tetap Berjuang Agar Benteng Vastenburg Kembali ke Negara
  • HASIL KONSULTASI: BPKP Tetap Larang Bansos Kematian
  • PILKADA DKI: Dukung Jokowi, Rudy Rencanakan Cuti
  • SIEM: Batal Digelar, Anggaran Diusulkan Dicoret
  • WAWALI SOLO Rudy Harus Gandeng Tokoh Akseptabel

    Harian Kota Solo - WAWALI SOLO Rudy Harus Gandeng Tokoh Akseptabel

    SOLO-Pengamat Politik Universitas Sebelas Maret (UNS), Moh Jamin, memperkirakan bakal ada implikasi politik dari naiknya FX Hadi Rudyatmo (Rudy) menjadi Walikota Solo jika Joko Widodo (Jokowi) memenangi putaran II Pilkada DKI Jakarta.

    Untuk itu dia menyarankan Rudy mengambil langkah-langkah perimbangan untuk mengantisipasi terjadinya implikasi tersebut. Salah satunya bisa dengan menggandeng figur yang benar-benar bisa diterima sebagian besar kalangan masyarakat Solo sebagai wakil walikota (Wawali).

    “Karena secara aturan Rudy yang akan naik memimpin Solo. Dan untuk pendampingnya akan diusulkan oleh partai pengusung pasangan Jokowi-Rudy. Secara politis hal ini akan ada implikasi politisnya,” katanya saat ditemui Solopos.com, Jumat (13/7/2012).

    Jamin menjelaskan sosok/figur pemimpin berperan besar terhadap jalannya pemerintahan. Pengalaman memimpin bersama Jokowi diharapkan menjadi referensi bagi Rudy saat memimpin Solo nanti. “Ini akan menjadi tantangan bagi Rudy dalam melanjutkan kepemimpinan. Pengalamannya bersama Jokowi pasti menjadi modal penting bagi Rudy. Dia tahu apa dan bagaimana harus bertindak,” imbuhnya.

    Kendati, dia memprediksikan, bakal terjadi kejutan-kejutan kecil pada masa-masa awal kepemimpinan Rudy nanti.

    Di sisi lain, Jamin berharap kepemimpinan Jokowi di Jakarta harus memberi implikasi positif bagi Kota Bengawan. Menurutnya tidak sulit untuk mensinerjikan pembangunan DKI Jakarta dengan Solo. Kongkretnya bisa berupa kerja sama antar daerah di bidang perdagangan. Bisa juga pemberian peluang bagi sumber daya manusia (SDM) asal Solo untuk berkiprah di Ibu Kota.

    “Keuntungan bagi Solo bisa dengan mengarahkan para investor Ibu Kota ke Solo,” katanya.


    Berita Sabtu, 14/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • KPCBN Tetap Berjuang Agar Benteng Vastenburg Kembali ke Negara
  • HASIL KONSULTASI: BPKP Tetap Larang Bansos Kematian
  • PILKADA DKI: Dukung Jokowi, Rudy Rencanakan Cuti
  • SIEM: Batal Digelar, Anggaran Diusulkan Dicoret
  • PILGUB JAKARTA: DPRD Solo Siap Terima Hasil Pilgub DKI Jakarta
  • KPCBN Tetap Berjuang Agar Benteng Vastenburg Kembali ke Negara

    Harian Kota Solo - KPCBN Tetap Berjuang Agar Benteng Vastenburg Kembali ke Negara

    SOLO- Komunitas Peduli Cagar Budaya Nusantara (KPCBN) memastikan tidak akan berhenti berjuang untuk mengembalikan lahan Benteng Vastenburg ke tangan negara. Meski pemiliknya sudah menegaskan tidak akan melepas hak atas lahan tersebut.

    KPCBN Berharap Badan Pertanahan Negara (BPN) mengambil keputusan bijak. KPCBN juga akan terus melakukan pendekatan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3), serta Tim Ahli Cagar Budaya Nasional (TACBN).

    Ketua Presidium KPCBN, Agus Anwari, saat dihubungi Solopos.com, Jumat (13/7/2012), mengungkapkan pihaknya menghargai hak Robby Sumampouw selaku pemilik lahan untuk mengajukan perpanjangan hak guna bangunan (HGB) lahan Vastenburg yang habis masa berlakunya akhir Juni lalu.

    “Harus diakui perpanjangan HGB itu adalah haknya pemilik. Tapi keputusan kan ada di tangan BPN. Kini bolanya ada di BPN, berani atau tidak untuk mengabulkan permohonan perpanjangan itu?” jelas Agus.

    Dalam mengambil keputusan itu, Agus sangat berharap BPN tidak hanya berpegang pada aturan tentang pertanahan, melainkan juga mempertimbangkan berbagai aturan tentang tata ruang kota dan perlindungan cagar budaya. Sebab harus diingat bahwa kawasan Benteng Vastenburg sudah ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya.

    Aturan-aturan dimaksud di antaranya UU No 11/2010 tentang Cagar Budaya dan Perda Kota Solo tentang rencana tata ruang kota. Selain itu, yang tak boleh dilupakan adalah rekomendasi dari BP3.

    Menurut Agus, pihaknya sudah mendapat kepastian bahwa BP3 merekomendasikan HGB Vastenburg tidak boleh diperpanjang. Kemendikbud pun sudah mendukung hal itu. “BPN sendiri pernah menyatakan bahwa perpanjangan HGB Vastenburg hanya akan diproses jika ada rekomendasi dari BP3 dan review design yang disetujui pemkot. Mestinya ya BPN konsisten dengan pernyataan itu,” ujar Agus.

    Terpisah, Kepala Kantor BPN Solo, Djupriyanto Agus Santoso, mengatakan dalam mengambil keputusan apapun pihaknya selalu berpijak pada aturan. Termasuk dalam proses perpanjangan HGB Vastenburg, Djupriyanto memastikan tidak akan memproses jika belum ada rekomendasi dari BP3 dan review berdasarkan aturan baru tentang tata ruang wilayah itu.

    “Kemarin [Kamis (12/7)] sehabis menemui walikota, Pak Robby menemui saya. Sudah saya jelaskan syarat yang harus dipenuhi,” jelasnya.

    Sementara itu, dari BP3 belum bisa dimintai konfirmasi. Sebagaimana diinformasikan, Robby Sumampouw muncul di Balaikota Solo, Kamis siang, untuk menemui walikota. Saat diwawancarai wartawan, Robby menegaskan tidak akan melepas hak atas lahan Benteng Vastenburg.


    Berita Jumat, 13/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • HASIL KONSULTASI: BPKP Tetap Larang Bansos Kematian
  • PILKADA DKI: Dukung Jokowi, Rudy Rencanakan Cuti
  • SIEM: Batal Digelar, Anggaran Diusulkan Dicoret
  • PILGUB JAKARTA: DPRD Solo Siap Terima Hasil Pilgub DKI Jakarta
  • MOTOR LURAH: Pengadaan Motor Dinas Lurah, Pembatasan Harga Disoal
  • HASIL KONSULTASI: BPKP Tetap Larang Bansos Kematian

    Harian Kota Solo - HASIL KONSULTASI: BPKP Tetap Larang Bansos Kematian

    SOLO-Pemkot Solo terpaksa mencari cara lain supaya bantuan untuk musibah kematian bagi warga miskin tetap bisa dianggarkan. Hasil konsultasi pemkot ke Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menyatakan bantuan sosial (bansos) kematian dilarang.

    Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Budi Suharto, kepada wartawan di balaikota, Jumat (13/7/2012), mengungkapkan jawaban atas konsultasi pemkot ke BPKP itu telah diterimanya sejak beberapa hari lalu. “BPKP bilang [bansos kematian] tetap dilarang,” kata Budi.

    Kendati demikian, Budi mengatakan anggaran bantuan itu tetap dipasang di APBD Perubahan. Budi berpendapat bantuan itu sangat dibutuhkan oleh masyarakat miskin. Bukan hanya untuk kebutuhan ubo rampe saat pemakaman, tetapi sekaligus untuk meringankan beban keluarga yang baru saja ditinggalkan. Kematian salah satu anggota keluarga miskin memiliki dampak ekonomi yang cukup besar, apalagi jika yang meninggal adalah kepala keluarganya.

    Supaya bisa dicairkan, Budi mengatakan saat pembahasan APBD Perubahan di DPRD akan diupayakan untuk menempatkan bantuan itu pada pos yang tidak berisiko dari sisi pertanggungjawaban. “Nanti dilihat kalau bisa dimasukkan hibah. Atau bisa juga di salah satu pos kegiatan Dinsos [Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi],” jelas Budi.

    Diwartakan sebelumnya, hasil konsultasi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Solo ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengenai Permendagri No 32/2011 yang direvisi dengan Permendagri 39/2012 tentang pedoman pemberian bantuan sosial dan hibah menyatakan semua bansos dan hibah harus diusulkan sebelumnya dan dimasukkan dalam pembahasan APBD.

    Hal itu memunculkan pertanyaan mengenai bansos kematian untuk warga miskin yang tak mungkin diusulkan nama per nama sebelum kematian terjadi. Sehingga bantuan itu terancam tak bisa dianggarkan.

    Salah seorang warga Pajang, Setyo DH, berpendapat pemkot tetap harus mencari cara untuk mempertahankan santunan kematian bagi warga miskin senilai Rp500.000 per kematian. Menurutnya, santunan itu sangat dibutuhkan untuk meringankan beban warga miskin yang ditinggalkan mati salah satu kerabatnya.

    Pemkot sendiri saat ini masih menyusun kebijakan umum anggaran dan prioritas plafon anggaran sementara (PPAS) APBD Perubahan 2012. Rencananya, Senin (16/7), pembahasan di tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) memasuki tahap finalisasi. Setelah itu dilanjutkan dengan pembahasan di DPRD.


    Berita Jumat, 13/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • PILKADA DKI: Dukung Jokowi, Rudy Rencanakan Cuti
  • SIEM: Batal Digelar, Anggaran Diusulkan Dicoret
  • PILGUB JAKARTA: DPRD Solo Siap Terima Hasil Pilgub DKI Jakarta
  • MOTOR LURAH: Pengadaan Motor Dinas Lurah, Pembatasan Harga Disoal
  • PKS SOLO Gelar Mabit
  • PILKADA DKI: Dukung Jokowi, Rudy Rencanakan Cuti

    Harian Kota Solo - PILKADA DKI: Dukung Jokowi, Rudy Rencanakan Cuti
    SOLO - Wakil Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, merencanakan mengajukan cuti guna mendukung pemenangan Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi), pada putaran kedua Pilkada DKI. “Bukan karena apa-apa, kami hanya membantu karena sudah terlanjur basah ya harus all out untuk pemenangan putaran kedua,” katanya, Kamis (12/7/2012).

    Meski demikian, Rudy belum memastikan kapan cuti tersebut diajukan. “Ya kami akan koordinasi dulu dengan Pak Jokowi ada peluang tidak saya bisa mengajukan cuti,” ungkapnya. Rudy menambahkan setidaknya dalam masa jeda menjelang putaran kedua yang berlangsung pada September mendatang, pihaknya bisa terus melakukan komunikasi dan koordinasi dengan tim pemenangan Jokowi di Jakarta.

    Rudy menegaskan pihaknya optimistis Jokowi bisa memenangkan putaran kedua Pilkada DKI. “Kalau ditanya soal optimisme, sebagai pejuang bagi kami optimis ya harusnya di depan. Kalau tidak, ya tidak menjadi petarung saja,” ujarnya.

    Terkait hasil perhitungan Pilkada DKI, Rudy menjelaskan pihaknya sejak awal memang sudah memprediksi pilkada bakal berlangsung dalam dua putaran. Menurutnya, menangnya Jokowi dalam putaran pertama kali ini merupakan pilihan cerdas dari masyarakat Jakarta. “Kalau bicara hasil, ternyata rakyat lebih cerdas. Mereka mementingkan kepentingan kedepan bukan kepentingan sesaat. Kalau lebih memikirkan kepentingan sesaat bisa menderita minimal lima tahun kedepan. Itu yang kami sampaikan kepada teman-teman di Jakarta. Kami berusaha membantu persoalan seperti banjir, macet, lingkungan kumuh dan PKL,” paparnya.

    Lebih lanjut, Rudy berharap Jokowi tetap bersikap seperti saat memimpin Kota Solo. “Saya berharap Pak Jokowi tetap seperti ini, artinya tetap sederhana, low profile, dalam menyampikan hal tidak perlu emosi karena akan menjadi pelayan masyarakat di Jakarta, persoalan-persoalan di sana sangat kompleks,” katanya.

    Sebagai persiapan untuk pemenangan putaran kedua, Rudy mengatakan PDIP tetap akan melakukan koordinasi seperti yang dilakukan sebelum proses Pilkada 11 Juli lalu. “Tetap ada koordinasi antara DKI tentunya di bawah DPP ketua umum seperti kemarin kami diundang untuk membantu pemenangan putaran tanggal 11 kemarin dan itu sudah kami lakukan bersama-sama. Semangat gotong royong itu yang menjadi modal kerja kami,” ujarnya.


    Berita Kamis, 12/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • SIEM: Batal Digelar, Anggaran Diusulkan Dicoret
  • PILGUB JAKARTA: DPRD Solo Siap Terima Hasil Pilgub DKI Jakarta
  • MOTOR LURAH: Pengadaan Motor Dinas Lurah, Pembatasan Harga Disoal
  • PKS SOLO Gelar Mabit
  • DEMO BURUH: Pemerintah Dinilai Manjakan PNS
  • SIEM: Batal Digelar, Anggaran Diusulkan Dicoret

    Harian Kota Solo - SIEM: Batal Digelar, Anggaran Diusulkan Dicoret
    SOLO - Anggaran penyelenggaraan Solo International Ethnic and Contemporary Music (SIEM) 2012 akan diusulkan untuk dicoret dalam pembahasan APBD Perubahan 2012, menyusul kemungkinan batalnya penyelenggaraan event tersebut pada tahun ini.

    Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Budi Suharto, menyatakan akan memastikan dulu kepada Walikota dan Wakil Walikota apakah SIEM jadi digelar tahun ini atau tidak. Jika tidak, anggarannya akan langsung diusulkan untuk dicoret saat pembahasan APBD Perubahan bersama DPRD.

    Ditanya apakah pencoretan anggaran itu tidak akan mengancam penganggaran kegiatan yang sama pada tahun depan, Budi meyakini kalangan DPRD akan memaklumi dan akan tetap menganggarkan. Pihaknya pun akan berusaha menyampaikan hal itu dengan dasar argumentasi yang jelas dan masuk akal.

    Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), Widdi Srihanto, mengaku siap kapan saja SIEM akan digelar. “Saya belum tahu bagaimana keputusan Walikota karena saya belum sempat bertemu untuk membahas masalah ini. Tapi mau tahun ini atau tahun depan SIEM itu digelar, saya siap,” jelasnya.

    Sebagai informasi, SIEM 2012 batal digelar sesuai jadwal karena adanya pro dan kontra masalah tempat penyelenggaraan. Panitia acara itu kemudian menggelar acara lain, yakni Kretakencana World Music Festival di Colomadu, Karanganyar pada tanggal yang sama dengan yang dijadwalkan untuk SIEM. Pemkot sendiri berencana tetap menggelar SIEM, namun penetapan waktunya diserahkan kepada Walikota.


    Berita Rabu, 11/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • PILGUB JAKARTA: DPRD Solo Siap Terima Hasil Pilgub DKI Jakarta
  • MOTOR LURAH: Pengadaan Motor Dinas Lurah, Pembatasan Harga Disoal
  • PKS SOLO Gelar Mabit
  • DEMO BURUH: Pemerintah Dinilai Manjakan PNS
  • RASKIN: Penyaluran di Kecamatan Jebres Mundur dari Jadwal
  • PILGUB JAKARTA: DPRD Solo Siap Terima Hasil Pilgub DKI Jakarta

    Harian Kota Solo - PILGUB JAKARTA: DPRD Solo Siap Terima Hasil Pilgub DKI Jakarta

    SOLO-Kalangan DPRD Solo siap menerima apapun hasil pelaksanaan Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta tahun 2012 di Jakarta, Rabu (11/7/2012). Khususnya terhadap kemenangan/kekalahan Joko Widodo (Jokowi) yang saat ini masih menjabat sebagai Walikota Solo.

    Anggota DPRD Kota Solo dari Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN), Umar Hasyim, mengemukakan apapun hasilnya, terkait keikutsertaan Jokowi dalam Pilgub tersebut, harus diterima.

    “Tentunya kita harus menerima kenyataan baik itu, Jokowi menang ataupun kalah. Kalau menang, konsekuensinya ya yang bersangkutan harus menjalankan amanat itu, yaitu dengan melaksanakan tugas-tugas sebagaimana mestinya. Tapi kalau kalah, berarti Pak Jokowi harus melanjutkan tugas-tugasnya memimpin Kota Solo kembali,” tegas Umar ketika dimintai tanggapan seputar pelaksanaan Pilgub DKI Jakarta 2012, Rabu (11/7).

    Jika Jokowi menang, Umar mengatakan jabatan sebagai Walikota Solo akan ditinggalkannya. Kekosongan jabatan tersebut akan diisi oleh Wakil Walikota, FX Hadi Rudyatmo, yang mekanismenya akan diproses sesuai aturan yang berlaku. Hal itu diatur dalam Undang Undang (UU) No 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah.

    ”Jadi untuk pengganti wakil walikota nantinya akan diusulkan oleh partai pengusung, yang kemudian persetujuannya ditetapkan oleh DPRD melalui paripurna,” terang Umar.

    Sementara jika Jokowi kalah dalam Pilgub DKI Jakarta tersebut, Umar mengatakan seharusnya Jokowi kembali memimpin Kota Solo dan menuntaskan sejumlah pekerjaan rumah yang belum terselesaikan.

    “Kalau kalah tentunya Pak Jokowi harus gentle, tetap kembali memimpin Solo dan melanjutkan tugas-tugasnya sebagai walikota,” tegas Umar.

    Wakil Ketua DPRD Kota Solo dari Fraksi Partai Demokrat (FPD), Supriyanto menambahkan jika akhirnya Jokowi menang dan posisinya sebagai Walikota Solo diganti oleh Rudy, maka pengganti Rudy selaku wakil walikota akan diusulkan oleh partai pengusung pasangan Jokowi-Rudy dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2010 lalu.

    “Nama tersebut akan dibahas di rapat paripurna DPRD. Nantinya penetapan nama wakil walikota akan dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) melalui Gubernur Jawa Tengah (Jateng),” ujar dia.

    Namun jika Jokowi kalah, Supriyanto menegaskan semestinya Jokowi melakukan introspeksi. Sebab menurut Supriyanto, dengan mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta, Jokowi telah melanggar sumpah dan janji jabatan sebagai walikota yang harusnya diselesaikan sampai 2015 mendatang.

    “Ya harus instrospeksi diri. Jangan lupa jika Jokowi-Rudy itu menang dalam Pilkada Kota Solo dengan perolehan 91 persen suara. Itu artinya, masyarakat menaruh kepercayaan pada Jokowi, tapi ternyata dalam perjalanannya, Jokowi malah maju di Pilgub DKI Jakarta,” ujarnya.


    Berita Rabu, 11/7/2012 - sumber: Solopos

    Berita Lainnya:
  • MOTOR LURAH: Pengadaan Motor Dinas Lurah, Pembatasan Harga Disoal
  • PKS SOLO Gelar Mabit
  • DEMO BURUH: Pemerintah Dinilai Manjakan PNS
  • RASKIN: Penyaluran di Kecamatan Jebres Mundur dari Jadwal
  • PARKIR BALEKAMBANG, Pemkot Solo Disarankan Manfaatkan Lahan Pemprov Jateng